Dampak dari tindakan ofensif dan represif tentara Zionis Israel di Gaza terus meluas, tidak hanya di bidang politik, tetapi juga memengaruhi sektor bisnis di sejumlah negara mayoritas Muslim, termasuk Pakistan.
Perusahaan Yum Brands melaporkan bahwa salah satu merek andalannya, Pizza Hut, mengalami tekanan berkepanjangan akibat boikot yang dipicu perang Israel di Gaza. Aksi boikot ini meluas ke berbagai merek Barat yang dianggap terkait atau mendukung Israel.
Di Pakistan, upaya konsumen untuk mencari alternatif lokal semakin meningkat. Sejumlah merek lokal bermunculan sebagai pengganti minuman cola global, seperti Coca-Cola dan Pepsi, yang menjadi target utama boikot.
Menurut laporan GlobalData untuk tahun 2023, pangsa pasar Coca-Cola di Pakistan turun dari 6,3 persen pada 2022 menjadi 5,7 persen pada 2023. Sementara itu, PepsiCo juga mengalami penurunan, dari 10,8 persen menjadi 10,4 persen dalam periode yang sama.
Fenomena ini menunjukkan dampak nyata solidaritas terhadap Palestina dalam perilaku konsumen di negara-negara mayoritas Muslim.
