Bertempat di Rumah Budaya Ar-Rab’ Kairo, penerbit Mujawirin dan KPJ Mesir meluncurkan buku Syekh Ahmad Nahrawi Jejak Kehidupan Ulama Betawi Dalam Kenangan Putri Tercinta pada 16 April 2025.
Dr. KH. Ahmad Nahrawi Abdus Salam adalah ulama Betawi kelahiran Pedurenan Karet Haji Cokong, Jakarta.
Peluncuran buku ini sengaja dilakukan di bulan Syawal, bertepatan dengan bulan wafatnya KH Ahmad Nahrawi.
Putri kedua beliau, Du’aa Ahmad Nahrawi, mengisahkan kenangan penuh cinta dan tawa bersama sang ayah.
Meskipun memanjakan anak-anaknya, KH Ahmad Nahrawi tetap dikenal sebagai sosok ayah yang tegas.
Du’aa bercerita tentang pengalaman masa kecilnya dengan villa kosong yang disebut rumah hantu di dekat rumah mereka.
Suatu hari, ia memetik stroberi dari taman villa itu dan membawanya pulang dengan gembira.
Ketika mengetahui asal buah itu, Baba langsung menegur dan meminta Du’aa mengembalikannya.
Dengan berat hati, Du’aa menuruni tangga lantai tujuh untuk mengembalikan buah tersebut.
Saat ia mengetuk rumah itu, muncul sosok berjubah putih yang membuatnya ketakutan dan melarikan diri.
Namun, Baba tetap memaksanya kembali untuk meminta maaf dengan penuh ketegasan.
Para hadirin terkesima dengan kisah keteladanan KH Ahmad Nahrawi dalam mendidik anak-anaknya.
Du’aa juga mengenang panggilan lucu masa kecilnya kepada sang ayah, “Ya Duduk”, yang tercampur budaya Arab dan Indonesia.
Meski telah lama tinggal di Mesir, gaya bahasa Indonesia Du’aa masih terasa lugas dan kekinian.
Ia menuturkan bahwa kebiasaan membaca sang ayah membentuk dirinya dalam bersikap kritis di era media sosial.
Acara bedah buku ini turut dihadiri tokoh-tokoh penting dari KBRI Kairo, PPMI, dan kalangan mahasiswa Indonesia di Mesir.
