Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Hal-Hal yang Merusak Pahala Puasa

Puasa adalah salah satu ibadah yang sangat mulia dalam agama Islam, yang tidak hanya bertujuan untuk menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga untuk meningkatkan ketakwaan, kesabaran, dan kedisiplinan. Namun, meskipun seseorang telah menjalankan puasa dengan baik, ada beberapa hal yang dapat merusak pahala puasa tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai hal yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala puasa, serta cara untuk menghindarinya.

### 1. Makan dan Minum dengan Sengaja

Salah satu hal yang paling jelas dan langsung merusak puasa adalah makan dan minum dengan sengaja selama waktu puasa. Dalam Islam, puasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dan selama waktu tersebut, seorang Muslim dilarang untuk makan, minum, dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Jika seseorang melanggar aturan ini, maka puasanya menjadi batal dan ia harus menggantinya di hari lain.

### 2. Berbohong dan Mengadu Domba

Berbohong dan mengadu domba adalah perilaku yang sangat tercela dalam Islam. Selama bulan Ramadhan, seorang Muslim diharapkan untuk tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari perilaku buruk lainnya. Berbohong dan mengadu domba dapat merusak pahala puasa, karena puasa bukan hanya tentang menahan diri dari hal-hal fisik, tetapi juga tentang menjaga hati dan perilaku. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh dari lapar dan dahaganya.” (HR. Bukhari).

### 3. Bergosip dan Menggunjing

Gosip dan menggunjing adalah perilaku yang dapat merusak hubungan antar sesama dan menciptakan suasana yang tidak harmonis. Selama bulan Ramadhan, seorang Muslim seharusnya berusaha untuk menjaga lisan dan perilakunya. Menggosip tentang orang lain tidak hanya merusak pahala puasa, tetapi juga dapat menyebabkan permusuhan dan kebencian di antara sesama. Oleh karena itu, penting untuk menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat dan fokus pada hal-hal yang positif.

### 4. Melakukan Perbuatan Maksiat

Perbuatan maksiat, seperti berzina, mencuri, atau melakukan tindakan kriminal lainnya, jelas merusak pahala puasa. Puasa seharusnya menjadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Jika seseorang tetap melakukan perbuatan maksiat selama bulan Ramadhan, maka ia tidak hanya merusak puasanya, tetapi juga merusak hubungan spiritualnya dengan Allah. Oleh karena itu, penting untuk menjaga diri dari perbuatan maksiat dan berusaha untuk memperbaiki diri.

Advertisement. Scroll to continue reading.

### 5. Mengabaikan Shalat

Shalat adalah tiang agama dan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Mengabaikan shalat, terutama shalat lima waktu, dapat merusak pahala puasa. Selama bulan Ramadhan, shalat tarawih juga menjadi ibadah yang sangat dianjurkan. Jika seseorang tidak melaksanakan shalat dengan baik, maka ia kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda selama bulan suci ini. Oleh karena itu, penting untuk menjaga shalat dan melaksanakannya dengan khusyuk.

### 6. Berperilaku Kasar dan Emosional

Selama bulan Ramadhan, seorang Muslim diharapkan untuk bersikap sabar dan tenang. Namun, seringkali, tekanan dan rasa lapar dapat membuat seseorang menjadi mudah marah dan berperilaku kasar. Perilaku ini tidak hanya merusak pahala puasa, tetapi juga dapat menciptakan ketegangan di antara orang-orang di sekitar. Oleh karena itu, penting untuk berusaha menjaga emosi dan bersikap sabar, meskipun dalam situasi yang sulit.

### 7. Mengabaikan Tadarus Al-Qur’an

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, sehingga sangat dianjurkan untuk membaca dan memahami Al-Qur’an selama bulan ini. Mengabaikan tadarus Al-Qur’an dapat merugikan diri sendiri, karena kita kehilangan kesempatan untuk mendapatkan petunjuk dan hikmah dari kitab suci. Membaca Al-Qur’an dengan niat yang tulus dapat meningkatkan pahala puasa dan mendekatkan diri kepada Allah.

### 8. Tidak Berbuat Baik kepada Sesama

Salah satu tujuan puasa adalah untuk meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Mengabaikan kesempatan untuk berbuat baik, seperti memberi sedekah atau membantu orang lain, dapat merusak pahala puasa. Selama bulan Ramadhan, kita dianjurkan untuk lebih banyak berbagi dan membantu sesama, sehingga pahala puasa kita semakin bertambah.

### 9. Menghabiskan Waktu dengan Hal yang Tidak Bermanfaat

Advertisement. Scroll to continue reading.

Menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti menonton acara televisi yang tidak mendidik atau bermain game berlebihan, dapat mengalihkan fokus kita dari ibadah. Selama bulan Ramadhan, sebaiknya kita memanfaatkan waktu untuk beribadah, belajar, dan berbuat baik. Mengisi waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat dapat mengurangi pahala puasa dan mengalihkan perhatian kita dari tujuan utama puasa.

### 10. Tidak Memperhatikan Niat

Niat adalah aspek penting dalam setiap ibadah, termasuk puasa. Jika seseorang tidak memiliki niat yang tulus untuk berpuasa, maka pahala puasa tersebut dapat berkurang. Niat yang baik dan tulus akan membantu kita untuk menjalankan puasa dengan lebih baik dan mendapatkan pahala yang maksimal. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperbaharui niat kita sebelum memulai puasa.

### Kesimpulan

Puasa adalah ibadah yang sangat mulia dan memiliki banyak keutamaan. Namun, untuk mendapatkan pahala yang maksimal, kita perlu menjaga diri dari berbagai hal yang dapat merusak puasa. Dengan menghindari makan dan minum dengan sengaja, berbohong, bergosip, melakukan perbuatan maksiat, mengabaikan shalat, dan perilaku buruk lainnya, kita dapat memastikan bahwa puasa kita diterima oleh Allah. Selain itu, dengan meningkatkan ibadah, berbuat baik kepada sesama, dan memperhatikan niat, kita dapat meraih pahala yang berlipat ganda selama bulan Ramadhan. Semoga kita semua dapat menjalankan puasa dengan baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Robby Karman
Written By

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Sirah

RUANGSUJUD.COM – Abu Bakar wafat pada malam Senin. Ada juga yang mengatakan setelah maghrib (malam Selasa) dan dikebumikan pada malam itu juga tepatnya pada 22...