Iran memamerkan sebuah misil balistik baru yang dapat melesat sejauh 1.700 kilometer di Teheran.
Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Masoud Pezeshkian pada hari Ahad, 2 Februari 2025.
Stasiun televisi pemerintah menayangkan gambar misil yang diberi nama Etemad, yang berarti kepercayaan dalam bahasa Parsi.
Etemad dikatakan sebagai misil terbaru yang dibuat oleh Kementerian Pertahanan Iran.
Misil ini, seperti misil-misil Iran lainnya, memiliki kemampuan untuk menjangkau Israel.
Pezeshkian menyatakan bahwa pembangunan kapabilitas teknologi pertahanan bertujuan untuk mencegah serangan terhadap Iran.
Misil tersebut dipamerkan pada acara peringatan hari antariksa nasional Iran.
Acara ini berlangsung beberapa hari sebelum peringatan ke-46 tahun berdirinya Republik Iran pada 10 Februari 1979.
Sebelum revolusi 1979, Iran merupakan sekutu dekat Amerika Serikat dan mendapatkan peralatan militer dari AS.
Setelah revolusi, hubungan antara Washington dan Teheran terputus, dan sanksi mulai diberlakukan.
Sanksi tersebut berlanjut sejak perang dengan Irak di era 1980-an hingga saat ini.
Akibatnya, Iran harus mengembangkan sendiri persenjataannya, termasuk misil dan sistem pertahanan udara.
Negara ini juga mengembangkan drone sebagai bagian dari upaya pertahanan.
Pameran misil ini menunjukkan kemajuan teknologi pertahanan Iran meskipun dalam kondisi sanksi.
Iran berusaha menunjukkan kekuatan militernya di tengah ketegangan regional.
Peluncuran misil ini menjadi simbol ketahanan dan kemandirian Iran dalam bidang pertahanan.
