Dewan Masjid Indonesia (DMI) menggelar Festival Wirausaha Masjid di Masjid Raya K.H Hasyim Asyari, Jakarta, pada Sabtu (11/1/2025).
Festival ini sebagai upaya mewujudkan kemandirian ekonomi umat berbasis komunitas.
Ketua Umum DMI Jusuf Kalla menyatakan bahwa festival ini menunjukkan komitmen DMI dalam menjadikan masjid sebagai pusat transformasi ekonomi umat.
Kalla menjelaskan bahwa Festival Wirausaha Masjid merupakan bagian dari program Rumah Wirausaha Masjid yang telah berjalan sejak Oktober 2024.
Tujuan program ini adalah menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi berkelanjutan melalui pelatihan, akses pasar, dan dukungan permodalan.
Program ini termasuk dalam 11 program unggulan DMI periode 2024-2029 sesuai Muktamar DMI pada Maret 2024.
Program ini dirancang untuk menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.
Diharapkan program ini memberikan dampak signifikan, seperti pelatihan untuk lebih dari 850 UMKM dan anggota masjid.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengintegrasikan lebih dari 500 pelaku UMKM ke platform digital.
Transformasi digital juga akan dilakukan untuk 30 masjid yang terlibat dalam program ini.
Kalla berharap program Rumah Wirausaha dapat meningkatkan pendapatan UMKM binaan hingga 20-30 persen.
Ia juga mengalokasikan 2,5 persen dari transaksi digital untuk mendukung zakat, infaq, dan sedekah.
Ketua Harian Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Penataan Akustik DMI Arsjad Rasjid menegaskan bahwa DMI hadir untuk memakmurkan masjid.
Arsjad berharap masjid dapat turut memakmurkan masyarakat dan menciptakan kesinambungan ekonomi.
Keberhasilan program ini bergantung pada kolaborasi banyak pihak, bukan hanya upaya DMI.
Peran masjid sebagai pusat transformasi sosial dan ekonomi terbukti melalui kolaborasi berbagai mitra strategis dalam program ini.
CEO Temasek Foundation Boon Heong Ng menyampaikan dukungannya terhadap UMKM dalam proses transformasi digital.
