Kepala Intelijen Umum Suriah, Anas Hattab, mengumumkan bahwa lembaga-lembaga keamanan akan dirombak.
Dia menyatakan bahwa perubahan ini sejalan dengan tujuan awal lembaga-lembaga tersebut.
Hattab menekankan pengorbanan rakyat Suriah selama 13 tahun yang berakhir dengan kemenangan mereka.
Lembaga-lembaga keamanan akan dibubarkan dan dibentuk kembali sesuai dengan sejarah dan perjuangan rakyat.
Dia mengungkapkan bahwa badan-badan keamanan di bawah rezim Baath telah menyebabkan penderitaan selama lebih dari lima dekade.
Hattab berjanji untuk bekerja tanpa henti demi keamanan dan hak-hak rakyat Suriah.
Bashar al-Assad, pemimpin Suriah, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim mengambil alih Damaskus.
Kejadian ini mengakhiri kekuasaan Partai Baath yang telah berlangsung sejak 1963.
Setelah jatuhnya rezim Baath, Anas Hattab ditunjuk sebagai kepala baru badan intelijen pada 26 Desember.
Dia diangkat di bawah pemerintahan sementara yang baru.
Perwira berusia 37 tahun ini dikenal karena mendirikan Organisasi Keamanan Publik di Idlib.
Hattab telah lama bekerja sama dengan Ahmed Shara, pemimpin pemerintahan baru Suriah.
Di tahun-tahun berikutnya, ia mengepalai divisi keamanan dan intelijen Hay’at Tahrir al-Sham (HTS).
HTS dipimpin oleh Ahmed Shara, yang merupakan rekan kerjanya.
Perubahan ini diharapkan dapat membawa harapan baru bagi rakyat Suriah.
Hattab berkomitmen untuk memastikan bahwa lembaga-lembaga keamanan berfungsi untuk melindungi rakyat.
