Yordania akan membuka kembali perlintasan perbatasan Jaber dengan Suriah mulai Rabu.
Menteri Yarub Qudah menyebutkan bahwa truk Yordania akan diizinkan memasuki Suriah.
Keputusan ini bertujuan memfasilitasi arus barang dan angkutan antara Yordania dan Suriah.
Qudah berencana mengunjungi perlintasan Jaber dan Zona Merah Bersama untuk meninjau prosedur perdagangan.
Suriah telah menghapus semua biaya dan perangko yang sebelumnya diperlukan di penyeberangan Jaber.
Sebelumnya, Yordania menutup perlintasan Jaber pada 6 Desember karena alasan keamanan.
Penutupan ini merupakan langkah yang sering dilakukan sejak perang saudara Suriah pada 2011.
Penyeberangan Jaber pernah ditutup selama tiga tahun mulai April 2015.
Penutupan panjang tersebut baru berakhir dengan pembukaan kembali pada Oktober 2018.
Kebijakan ini menunjukkan pentingnya hubungan perdagangan antara kedua negara.
Arus barang diharapkan kembali meningkat setelah penyeberangan dibuka.
Pembukaan perbatasan mencerminkan langkah stabilisasi pasca-konflik Suriah.
Keputusan ini menjadi angin segar bagi hubungan ekonomi bilateral kedua negara.
Yordania juga ingin memastikan perdagangan tetap berjalan dengan aman dan lancar.
Penyeberangan Jaber adalah jalur penting bagi perdagangan regional Timur Tengah.
Langkah ini menjadi sinyal positif menuju hubungan yang lebih stabil dan produktif.
