Dalam setiap komunitas, terkadang tidak mungkin untuk menghindari konflik dan perpecahan. Namun, sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk mengatasi perbedaan dengan bijaksana dan penuh hikmah, sehingga memperkuat ikatan ukhuwah Islamiyah yang telah terjalin. Ada beberapa hikmah dan pendekatan Islam yang dapat membantu dalam mengatasi perpecahan dalam ukhuwah Islamiyah.
Pertama-tama, penting untuk mengembangkan sikap sabar dan pengampunan. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: “Dan jika dua golongan dari orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat aniaya terhadap yang lain, maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sampai golongan itu kembali kepada perintah Allah” (QS. Al-Hujurat [49]: 9). Ayat ini menegaskan pentingnya mencari perdamaian dan menyelesaikan konflik secara damai, tanpa memperpanjang pertikaian.
Kedua, mengutamakan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan perbedaan pendapat. Rasulullah Muhammad SAW sangat menekankan pentingnya musyawarah dalam mengambil keputusan, bahkan dalam hal-hal yang kecil sekalipun. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda: “Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” Dengan demikian, dengan mengutamakan dialog dan musyawarah, umat Islam dapat menemukan solusi yang adil dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Ketiga, menghindari perkataan atau tindakan yang menyebabkan perpecahan dan konflik. Dalam Islam, kita diajarkan untuk menjaga lidah kita dari perkataan yang tidak baik atau menyakitkan. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata-kata yang baik atau diam.” Dengan demikian, dengan menjaga perkataan dan tindakan kita, kita dapat menghindari memperburuk situasi yang sudah tegang dan memperkuat ikatan ukhuwah Islamiyah.
Keempat, penting untuk tetap mengutamakan persatuan dan solidaritas di atas perbedaan pendapat. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang terpecah belah dan berselisih sesudah datangnya keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itu mendapat siksa yang besar.” (QS. Ali Imran [3]: 105). Ayat ini menekankan pentingnya menjaga persatuan umat Islam, meskipun terdapat perbedaan pendapat di antara mereka. Dengan mengutamakan persatuan dan solidaritas, umat Islam dapat mengatasi perpecahan dan memperkuat ikatan ukhuwah Islamiyah.
Dengan menerapkan hikmah dan pendekatan Islam dalam mengatasi perpecahan dalam ukhuwah Islamiyah, umat Islam dapat memperkuat ikatan sosial mereka dan menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai. Dengan mengembangkan sikap sabar, mengutamakan dialog dan musyawarah, menjaga perkataan dan tindakan, serta tetap mengutamakan persatuan di atas perbedaan pendapat, umat Islam dapat membangun komunitas yang kuat dan bersatu, sesuai dengan ajaran Islam yang mulia.