Dalam ajaran Islam, keseimbangan dan moderasi dalam segala hal adalah prinsip utama yang dianjurkan. Islam memandang kehidupan manusia sebagai rangkaian tugas, ujian, dan tanggung jawab yang harus dijalani dengan penuh keseimbangan. Dalam konteks ini, larangan terhadap berlebihan dalam segala hal diatur dengan cermat dan dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis.
Islam memandang berlebihan (ghuluw) sebagai sesuatu yang tidak dianjurkan, karena dapat membawa dampak negatif pada kehidupan individu maupun masyarakat. Di antara larangan berlebihan yang ditetapkan dalam ajaran Islam adalah:
- Fanatisme Agama: Islam menekankan pentingnya berpegang teguh pada keyakinan agama, namun juga melarang fanatisme buta yang ekstrem. Fanatisme yang berlebihan dalam agama dapat menyebabkan konflik, intoleransi, dan ketidakadilan terhadap orang lain yang memiliki keyakinan berbeda.
- Kegiatan Keagamaan Berlebihan: Beribadah adalah tuntutan dalam agama Islam, namun berlebihan dalam kegiatan keagamaan seperti puasa yang terlalu sering, salat yang tidak proporsional, atau menuntut diri untuk melakukan ibadah yang berlebihan tanpa memperhatikan kondisi fisik dan mental, juga dilarang.
- Kemewahan dan Konsumerisme: Islam menolak perilaku konsumerisme yang berlebihan dan mencari kepuasan dalam materi sebatas keinginan semata. Menjalani gaya hidup mewah yang tidak seimbang dengan kebutuhan nyata dilarang dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Keseluruhan dunia ini adalah sesuatu yang dilarang dan tercela, kecuali zikir kepada Allah dan apa yang mendukungnya, ‘alim yang beramal, serta orang yang belajar dari ‘alim.”
- Ketidakseimbangan dalam Perilaku: Islam mengajarkan pentingnya menjalani kehidupan dengan keseimbangan. Terlalu berlebihan dalam hal-hal seperti makan, minum, tidur, atau hiburan dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental seseorang.
Al-Qur’an mengajarkan dalam Surah Al-A’raf (7:31), “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” Ayat ini menekankan pentingnya menjalani hidup dengan keseimbangan dan tidak berlebihan dalam segala hal.
Rasulullah SAW juga mencontohkan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Beliau mengajarkan untuk menjalani kehidupan dengan proporsionalitas, baik dalam ibadah, pergaulan, ekonomi, maupun urusan sehari-hari. Bahkan dalam meminta doa perlindungan dari Allah SWT, Rasulullah menasihati untuk memohon perlindungan dari berbagai bentuk kelebihan.
Penting bagi umat Islam untuk memahami bahwa kelebihan dalam segala hal bisa membawa dampak negatif. Islam menekankan pentingnya menjalani kehidupan dengan keseimbangan, moderasi, dan proporsionalitas. Menghindari berlebihan dalam tindakan, pemikiran, dan perilaku adalah bagian dari tuntunan agama yang dapat membawa kedamaian, keadilan, dan harmoni dalam kehidupan individu dan masyarakat.
Dengan menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam yang menghargai keseimbangan dan moderasi, umat Islam dapat mencapai kebahagiaan yang sejati di dunia dan di akhirat serta menjadi contoh yang baik bagi masyarakat sekitarnya.