Connect with us

Hi, what are you looking for?

Sirah

Amr bin Luhay: Sosok Pembawa Berhala ke Tanah Arab

Dalam sejarah Arab pra-Islam, salah satu sosok yang paling diingat dalam konteks penyembahan berhala adalah Amr bin Luhay. Ia dikenal sebagai tokoh yang memperkenalkan praktik penyembahan berhala ke tanah Arab, yang pada gilirannya memiliki dampak yang mendalam terhadap masyarakat Arab pada masa itu. Kisah Amr bin Luhay menjadi peringatan bagi umat Islam tentang bahaya kesesatan dalam menyembah yang palsu dan pentingnya menjaga iman pada kebenaran Islam.

Amr bin Luhay adalah seorang tokoh dari suku Khuza’ah, yang berasal dari wilayah Yaman. Ia memperkenalkan praktik penyembahan berhala ke tanah Arab setelah melakukan perjalanan ke Syam, di mana ia menyaksikan orang-orang yang menyembah berhala. Terinspirasi oleh praktik tersebut, Amr bin Luhay membawa berhala dari Syam dan memperkenalkannya ke tanah Arab.

Ketika berhala tersebut dibawa ke tanah Arab, Amr bin Luhay berhasil meyakinkan beberapa suku untuk mengadopsi praktik penyembahan berhala. Dengan tawaran-tawaran kekuasaan, kekayaan, dan perlindungan, ia berhasil mempengaruhi beberapa suku untuk meninggalkan kepercayaan lama mereka dan menyembah berhala yang baru.

Salah satu tindakan penting Amr bin Luhay adalah menempatkan berhala di sekitar Ka’bah, bangunan suci di Mekkah. Ka’bah pada awalnya adalah tempat suci yang dihormati oleh suku-suku Arab, tetapi setelah kedatangan Amr bin Luhay, tempat itu menjadi pusat penyembahan berhala yang baru. Hal ini menyebabkan penyimpangan dari agama Ibrahim AS yang murni, dan masyarakat Arab terperangkap dalam praktik penyembahan yang tidak benar.

Kedatangan berhala ke tanah Arab oleh Amr bin Luhay tidak hanya berdampak pada aspek spiritual, tetapi juga sosial dan politik. Praktik penyembahan berhala membawa perubahan dalam struktur kekuasaan dan hierarki sosial di masyarakat Arab. Orang-orang yang menyembah berhala mendapatkan dukungan dan perlindungan dari para pemimpin yang memperkenalkan berhala tersebut, sementara mereka yang menolak praktik tersebut sering kali dikecualikan atau dihukum.

Kisah Amr bin Luhay menjadi peringatan bagi umat Islam tentang bahaya penyembahan berhala dan peran penting untuk menjaga iman pada kebenaran agama Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT mengecam praktik penyembahan berhala dan menyeru umat manusia untuk menyembah-Nya yang Maha Esa. Dalam Surah Al-An’am ayat 74-75 Allah SWT berfirman:

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya Azar: “Apakah kamu mempersekutukan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.”

Kisah Amr bin Luhay juga mengingatkan kita akan pentingnya menolak segala bentuk kesesatan dan menjaga kebenaran agama Islam dari campur tangan manusia. Umat Islam diajarkan untuk tetap teguh dalam iman mereka kepada Allah SWT dan mengikuti ajaran-Nya dengan tulus dan penuh kepatuhan.

Dengan mengingat kisah Amr bin Luhay, umat Islam diingatkan akan bahaya kesesatan dalam menyembah yang palsu dan pentingnya menjaga iman pada kebenaran Islam. Kita diminta untuk tidak terpengaruh oleh praktik-praktik penyembahan yang salah dan tetap teguh dalam keyakinan kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta alam semesta. Semoga kisah Amr bin Luhay menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan mereka dengan penuh iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Advertisement. Scroll to continue reading.
Robby Karman
Written By

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Ibrahim bin Adham, seorang tokoh sufi yang terkenal dalam sejarah Islam, dikenal dengan nasihat-nasihatnya yang tajam dan mendalam. Nasihat-nasihatnya tidak hanya mengingatkan kita tentang...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...