Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim menyampaikan pesan Rasulullah SAW, “Perkara agama itu mudah. Barangsiapa yang melampaui batas dalam agama ini, agama akan mengaturnya.” Ungkapan ini memberikan arahan bahwa esensi agama adalah memberikan kemudahan, dan segala sesuatu yang melebihi batas-batas yang ditetapkan oleh Islam dapat menimbulkan kesulitan.
Memilih yang mudah dan meninggalkan yang susah dalam konteks agama Islam bukanlah panggilan untuk memilih kemewahan atau kemalasan. Sebaliknya, itu menyoroti pentingnya kesederhanaan dan penerimaan terhadap ketetapan agama. Islam menunjukkan jalan yang terbuka dan memudahkan umatnya dengan memberikan pedoman-pedoman yang jelas.
Meninggalkan yang susah dalam konteks agama tidak merujuk pada menghindari tanggung jawab atau kewajiban keagamaan. Sebaliknya, itu mencerminkan prinsip pemilihan prioritas dan fokus pada inti dari ajaran Islam. Misalnya, memilih untuk fokus pada aspek ibadah yang mendasar dan mendalam, daripada mencoba mengejar amalan-amalan yang mungkin melebihi kemampuan atau kesanggupan individu.
Penting untuk diingat bahwa agama Islam tidak menciptakan kesulitan yang tidak perlu. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran, “Allah tidak hendak menyusahkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya atas kamu, supaya kamu bersyukur” (Al-Maidah: 6). Dengan demikian, ketika umat Islam memahami bahwa agama adalah nasihat, mereka diundang untuk menjalani kehidupan dengan kesederhanaan, keadilan, dan keberkahan.
Dalam konteks pemilihan yang mudah dan meninggalkan yang susah, umat Islam juga diajak untuk menghindari ekstremisme dan penekanan berlebihan dalam beragama. Islam mengajarkan keseimbangan, dan tugas setiap individu adalah menemukan kesederhanaan dalam menjalani kehidupan keagamaannya.
Melalui konsep agama sebagai nasihat, umat Islam diingatkan untuk memilih jalan yang mudah, yaitu jalan Islam yang memberikan keseimbangan, kemudahan, dan keberkahan. Dengan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama yang sederhana, umat Islam dapat meraih kebahagiaan di dunia dan keberkahan di akhirat.