Agama Islam sebagai ajaran sempurna yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW memiliki pedoman yang jelas dan lengkap untuk kehidupan umat manusia. Dalam menjalankan ajaran Islam, umat Muslim diwajibkan untuk memahami dan mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Salah satu prinsip penting dalam menjaga kemurnian ajaran Islam adalah menjauhi bid’ah atau inovasi dalam praktik ibadah dan ajaran agama. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai larangan membuat bid’ah dalam agama Islam.
- Definisi Bid’ah:
Bid’ah, secara harfiah, berarti inovasi atau perubahan. Dalam konteks agama Islam, bid’ah merujuk pada segala bentuk perubahan atau tambahan yang dilakukan dalam ajaran agama setelah zaman Nabi Muhammad SAW. Islam sebagai agama yang sempurna telah diberikan secara lengkap dan tuntas oleh Allah melalui Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
- Dasar Larangan Bid’ah:
Larangan membuat bid’ah didasarkan pada firman Allah dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ma’idah (5:3):
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam sebagai agama bagimu.”
Dalam hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang membuat suatu hal yang bukan bagian dari urusan kami (agama Islam), maka hal itu tertolak.”
- Kategori Bid’ah:
Bid’ah dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu bid’ah dalam aqidah (keyakinan) dan bid’ah dalam amal perbuatan. Bid’ah dalam aqidah mencakup segala bentuk pemahaman atau keyakinan baru yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang telah ditetapkan. Sementara bid’ah dalam amal perbuatan adalah perubahan atau penambahan dalam pelaksanaan ibadah atau amal perbuatan yang tidak pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
- Bahaya Bid’ah dalam Agama Islam:
Bid’ah membawa risiko serius dalam praktik agama Islam. Pertama, bid’ah dapat menyebabkan kerancuan dalam aqidah dan membingungkan umat Muslim. Kedua, bid’ah dapat merusak keberkahan ibadah karena Allah hanya menerima amal perbuatan yang dilakukan sesuai dengan petunjuk-Nya. Ketiga, bid’ah dapat memecah belah persatuan umat Islam karena munculnya perbedaan pendapat dalam merumuskan dan mengikuti ajaran agama.
- Cara Menghindari Bid’ah:
a. Studi Mendalam tentang Islam: Umat Muslim diwajibkan untuk memahami Islam melalui studi yang mendalam terhadap Al-Qur’an dan hadis Nabi. Hal ini akan membantu mereka membedakan antara ajaran Islam yang sahih dengan inovasi yang tidak diterima.
b. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW: Rasulullah SAW telah memberikan contoh sempurna dalam menjalankan ajaran Islam. Dengan mengikuti sunnah beliau, umat Muslim dapat menghindari jebakan bid’ah dan memastikan praktik ibadah mereka sesuai dengan ajaran Islam yang murni.
c. Berkonsultasi dengan Ulama: Mencari petunjuk dari ulama yang berkompeten dan memahami ajaran Islam dengan baik adalah langkah yang bijak. Ulama dapat memberikan panduan dan klarifikasi terhadap hal-hal yang belum jelas dalam praktik ibadah.
- Kesimpulan:
Larangan membuat bid’ah dalam agama Islam adalah bagian integral dari pemeliharaan keaslian ajaran Islam. Umat Muslim diingatkan untuk menjauhi segala bentuk inovasi dalam keyakinan dan amal perbuatan agar dapat mempertahankan kemurnian ajaran Islam yang telah diturunkan oleh Allah melalui Nabi Muhammad SAW. Dengan mengikuti Al-Qur’an, hadis, dan sunnah Rasulullah, umat Muslim dapat memastikan bahwa ibadah mereka diterima oleh Allah SWT dan mencapai keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat.