Pelaku riya, dalam ajaran Islam, menghadapi ancaman serius baik di dunia maupun di akhirat. Ajaran agama menyatakan bahwa sikap riya memiliki konsekuensi yang berat, dan ini tercermin dalam beberapa ancaman yang dihadapi oleh pelaku riya.
Ancaman di Dunia
- Kehilangan Nilai Amal: Amal yang dilakukan dengan tujuan riya kehilangan nilai di hadapan Allah. Meskipun terlihat baik di mata manusia, amal tersebut menjadi sia-sia dan tidak dihitung sebagai amal yang membawa keberkahan atau pahala.
- Kehilangan Kepercayaan Orang Lain: Pelaku riya bisa kehilangan kepercayaan orang lain karena niatnya yang tidak tulus. Orang-orang mungkin akan meragukan motif atau ketulusan dari tindakan yang dilakukannya.
- Kehilangan Kedamaian Batin: Sikap riya juga dapat mengganggu ketenangan batin seseorang. Ketika seseorang terus-menerus memikirkan bagaimana orang lain akan menilai atau memandangnya, hal ini dapat menyebabkan kegelisahan dan ketidakpuasan dalam diri sendiri.
Ancaman di Akhirat
- Penolakan Amal oleh Allah: Amal yang dilakukan semata-mata untuk riya tidak akan diterima oleh Allah. Dalam hadis, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa orang-orang yang memamerkan amal mereka kepada manusia akan ditolak amalannya oleh Allah di hari kiamat.
- Hukuman di Akhirat: Konsekuensi terberat bagi pelaku riya adalah hukuman di akhirat. Dalam ajaran Islam, seseorang yang memamerkan amal baiknya kepada manusia tanpa ikhlas akan mendapat hukuman yang keras di hari pembalasan.
- Kehilangan Kebahagiaan Abadi: Dalam pandangan Islam, kesucian hati yang terganggu oleh riya dapat mengakibatkan seseorang kehilangan kebahagiaan abadi di akhirat. Keikhlasan dalam beribadah adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kedekatan dengan Allah.
Kesimpulan
Ancaman bagi pelaku riya sangatlah serius, baik dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Dampaknya termasuk kehilangan nilai amal, kehilangan kepercayaan orang lain, gangguan ketenangan batin, penolakan amal oleh Allah, hukuman di akhirat, dan kehilangan kebahagiaan abadi. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk selalu berusaha menjaga keikhlasan niat dalam berbuat baik dan menjauhi sikap riya demi mendapatkan keberkahan dalam kehidupan dunia dan kehidupan yang lebih baik di akhirat.