Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Ancaman bagi Pelaku Riya, Dunia dan Akhirat

Pelaku riya, dalam ajaran Islam, menghadapi ancaman serius baik di dunia maupun di akhirat. Ajaran agama menyatakan bahwa sikap riya memiliki konsekuensi yang berat, dan ini tercermin dalam beberapa ancaman yang dihadapi oleh pelaku riya.

Ancaman di Dunia

  1. Kehilangan Nilai Amal: Amal yang dilakukan dengan tujuan riya kehilangan nilai di hadapan Allah. Meskipun terlihat baik di mata manusia, amal tersebut menjadi sia-sia dan tidak dihitung sebagai amal yang membawa keberkahan atau pahala.
  2. Kehilangan Kepercayaan Orang Lain: Pelaku riya bisa kehilangan kepercayaan orang lain karena niatnya yang tidak tulus. Orang-orang mungkin akan meragukan motif atau ketulusan dari tindakan yang dilakukannya.
  3. Kehilangan Kedamaian Batin: Sikap riya juga dapat mengganggu ketenangan batin seseorang. Ketika seseorang terus-menerus memikirkan bagaimana orang lain akan menilai atau memandangnya, hal ini dapat menyebabkan kegelisahan dan ketidakpuasan dalam diri sendiri.

Ancaman di Akhirat

  1. Penolakan Amal oleh Allah: Amal yang dilakukan semata-mata untuk riya tidak akan diterima oleh Allah. Dalam hadis, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa orang-orang yang memamerkan amal mereka kepada manusia akan ditolak amalannya oleh Allah di hari kiamat.
  2. Hukuman di Akhirat: Konsekuensi terberat bagi pelaku riya adalah hukuman di akhirat. Dalam ajaran Islam, seseorang yang memamerkan amal baiknya kepada manusia tanpa ikhlas akan mendapat hukuman yang keras di hari pembalasan.
  3. Kehilangan Kebahagiaan Abadi: Dalam pandangan Islam, kesucian hati yang terganggu oleh riya dapat mengakibatkan seseorang kehilangan kebahagiaan abadi di akhirat. Keikhlasan dalam beribadah adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kedekatan dengan Allah.

Kesimpulan

Ancaman bagi pelaku riya sangatlah serius, baik dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Dampaknya termasuk kehilangan nilai amal, kehilangan kepercayaan orang lain, gangguan ketenangan batin, penolakan amal oleh Allah, hukuman di akhirat, dan kehilangan kebahagiaan abadi. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk selalu berusaha menjaga keikhlasan niat dalam berbuat baik dan menjauhi sikap riya demi mendapatkan keberkahan dalam kehidupan dunia dan kehidupan yang lebih baik di akhirat.

Robby Karman
Written By

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Ibrahim bin Adham, seorang tokoh sufi yang terkenal dalam sejarah Islam, dikenal dengan nasihat-nasihatnya yang tajam dan mendalam. Nasihat-nasihatnya tidak hanya mengingatkan kita tentang...