Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT dengan Dzikir

Manusia memiliki kebutuhan yang sangat besar terhadap dzikir, kapan pun dan di mana pun. Apabila seorang hamba lalai dari berdzikir kepada Allah SWT, maka waktu itu akan menjadi bencana baginya. Dia akan menyesal dengan penyesalan yang besar, baik ketika di dunia maupun di akhirat.

Dzikir merupakan amalan yang agung dan bermanfaat untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala. Allah telah memerintahkan kita untuk senantiasa banyak berdzikir kepada-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan menyebut nama Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41).

Dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tiada suatu waktu yang dilalui oleh seorang hamba sedang ia tidak berdzikir kepada Allah, melainkan akan menjadi penyesalan baginya di hari kiamat.” (Shahih Al-Jami’)

Selayaknya kita berusaha agar kita tidak menjadi orang yang mudah melalaikan dzikir, karena Allah sudah memperingatkan kita tentang bahayanya jika seorang hamba jatuh dalam kelalaian dari berdzikir. Allah ta’ala berfirman,

“Dan sebutlah nama Rabb-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. A-A’raaf: 205)

Begitulah Allah memperingatkan hamba-Nya, Allah mengingatkan kita dengan kasih sayang-Nya, Seorang hamba juga dapat terhalang dari kebaikan serta kebahagiaan di dunia dan akhirat karena ia lalai dari berdzikir dan beribadah kepada Allah ta’ala.

Di bawah ini terdapat beberapa keutamaan bagi orang yang suka berdzikir kepada Allah SWT,
Mendapatkan kebahagiaan dan ketentraman di dalam hatinya.

Orang yang berdzikir kepada Allah hatinya akan merasakan ketenangan dan ketentraman, pikiran juga akan tenang dan nyaman. Semua rasa gelisah dan kegoncangan dalam hati akan hilang karena ia mengingat Rabb-nya dengan lisan yang senantiasa berdzikir.

Robby Karman
Written By

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel terkait

Kajian

KITA TAHU negara muslim atau negara dengan mayoritas penduduk muslim saat ini rata-rata tertinggal dari negara-negara dari negara Eropa atau Asia Timur. Hal ini...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Opini

RUANGSUJUD.COM – Bagi kita semua kata taqwa tentu sudah bukan menjadi suatu yang asing, kata yang berasal dari Bahasa arab ini sudah melebur dalam tradisi...

Kajian

RUANGSUJUD.COM – “Dari Abu Mas’ud yaitu ‘Uqbah bin ‘Amr al-Badri ra, berkata, ‘Ada seorang lelaki datang kepada Nabi ?, lalu berkata, ‘Sesungguhnya saya pasti tidak ikut...