Seorang Badui Arab datang dari jauh untuk bertemu Rasulullah SAW. Ia telah mendengar tentang Nabi akhir zaman ini dan sangat ingin memiliki barang dari beliau. Ketika ia tiba, Rasulullah sedang bersama para sahabatnya, berkumpul dalam ukhuwah.
Badui itu langsung menyatakan maksud kedatangannya, tanpa basa-basi, ingin sesuatu dari Rasulullah. Beliau tersenyum dan memberikan sesuatu, tetapi Badui tersebut menolaknya dengan keras, mengatakan bahwa pemberian tersebut tidak bagus. Para sahabat marah, namun Rasulullah meminta mereka bersabar.
Rasulullah kembali dengan pemberian lain, yang kali ini diterima dengan senang hati oleh Badui itu. Beliau bertanya apakah ia telah berbuat baik, dan Badui itu mengakuinya dengan gembira.
Keesokan harinya, para sahabat menunggu penjelasan Rasulullah tentang kejadian tersebut. Beliau menjelaskan bahwa jika mereka telah memarahi dan menghinanya saat ia mengatakan hal kasar, ia pasti masuk neraka. Namun, karena ia diperlakukan dengan baik, ia selamat.
Beliau memberikan contoh tentang kesabaran dan lapang dada. Bahkan jika harta kurang berarti, penting untuk memperlakukan orang dengan baik. Rasulullah tidak panik dan marah menghadapi kekasaran seseorang.
Meskipun beliau kadang-kadang marah, itu selalu dalam batas kemuliaan dan demi kehormatan agama Allah. Beliau mengingatkan bahwa memaki-maki orang Muslim adalah dosa, dan memeranginya adalah keluar dari Islam. Beliau juga menekankan pentingnya menjauhi kata-kata keji dan kotor.
Rasulullah SAW memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kesabaran, lapang dada, dan perlakuan baik terhadap sesama manusia, bahkan dalam menghadapi situasi yang sulit. Beliau mengutamakan akhlak yang mulia di atas harta benda dan memberikan contoh teladan bagi para sahabatnya.