Connect with us

Hi, what are you looking for?

Sirah

Panglima Perang Ini Menangis Saat Mendengar Al Qur’an

Ketika pasukan Islam bersiap-siap untuk berangkat, masyarakat Madinah berkumpul untuk melepas kepergian para panglima Rasulullah. Mereka memberi salam kepada mereka, mengucapkan doa-doa, dan menyemangati para pejuang. Namun, di tengah-tengah momen ini, ada satu panglima, Abdullah bin Rawahah, yang mencurahkan air mata.

Tentu saja, mereka semua penasaran dan bertanya, “Apakah yang membuatmu menangis?”

Abdullah bin Rawahah menjawab dengan suara yang terisak, “Demi Allah, air mata ini bukanlah tanda cinta saya pada dunia, dan bukan pula rindu saya pada kalian. Saya menangis karena mendengar Rasulullah membaca ayat dari kitabullah yang mengingatkan kita tentang neraka.”

Ia melanjutkan dengan gemetar, “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” (Surah Maryam: 71)

Para sahabatnya yang mendengar ini pun mulai merenung, dan satu di antara mereka bertanya, “Bagaimana kita bisa keluar darinya setelah memasukinya?”

Abdullah bin Rawahah hanya bisa menggigil, dan para sahabatnya mulai berdoa, “Semoga Allah menyertai kita dengan keselamatan, melindungi kita, dan mengembalikan kita kepada saudara-saudara kita dalam keadaan sehat dan sebagai pemenang.”

Abdullah bin Rawahah kemudian menyanyikan bait-bait berikut,

Namun ku mohon maghfirah dari ar-Rahman,

Tebasan menganga yang menyemburkan kotoran

Advertisement. Scroll to continue reading.

Atau tikaman cepat dengan kedua tangan yang tiada henti

Dengan tombak yang menembus isi perut dan hati

Saat mereka bergerak maju, melewati kuburan-kuburan, dia bertanya pada dirinya sendiri, “Duhai pejuang yang mendapat petunjuk dari Allah.”

Kisah Abdullah bin Rawahah menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya takwa dan kekhawatiran akan akhirat. Bahkan dalam keberangkatan untuk melindungi agama dan berjuang di jalan Allah, mereka tidak melupakan nasib akhirat mereka. Itu adalah cerminan iman yang dalam dan kesadaran akan akhirat yang sejati. Semoga kita juga bisa mempertahankan keimanan dan takwa sebagaimana mereka.

Avatar
Written By

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Ibrahim bin Adham, seorang tokoh sufi yang terkenal dalam sejarah Islam, dikenal dengan nasihat-nasihatnya yang tajam dan mendalam. Nasihat-nasihatnya tidak hanya mengingatkan kita tentang...