Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Bahagia Dalam Sikap Qanaah

Barangkali, kita semua pernah merasa seakan hidup yang kita jalani saat ini tidak seindah atau sebahagia seperti milik orang lain. Terkadang, kita cenderung melihat rumput tetangga yang terlihat lebih hijau dari milik kita sendiri. Namun, kita perlu menyadari bahwa penilaian berdasarkan apa yang terlihat mata bisa sangat menipu, dan kebahagiaan sejati mungkin tidak selalu berada di sisi yang tampak paling indah.

Dalam budaya Jawa, terdapat sebuah pepatah yang mengatakan, “Urip iku mung sawang sinawang, mula aja mung nyawang sing kesawang.” Artinya, hidup itu sebenarnya hanya tentang melihat dan dilihat. Oleh karena itu, kita tidak boleh hanya fokus pada apa yang terlihat di permukaan. Sebaliknya, kita harus belajar bersikap qanaah, yaitu sikap yang memungkinkan kita untuk merasa puas dengan apa yang kita miliki.

Setiap individu memiliki kehidupan mereka sendiri dengan kebahagiaan dan tantangannya masing-masing. Saat kita mulai menginginkan kehidupan yang dimiliki oleh orang lain, seringkali kita lupa bahwa mungkin ada orang lain yang menginginkan kehidupan seperti yang kita jalani. Dengan demikian, membanding-bandingkan hidup orang lain dengan milik kita sendiri terasa sia-sia dan melelahkan.

Kita harus ingat bahwa dunia ini sangatlah berubah. Sesuatu yang terlihat indah dan menarik sebelum kita memilikinya, seringkali akan terasa biasa-biasa saja setelah kita mendapatkannya. Oleh karena itu, penting untuk memahami konsep qanaah dalam kehidupan kita.

Dalam karya “Al Qonaah” karya As Syaikh Abdullah bin Ibrahim Dawud, qanaah dijelaskan sebagai sikap menerima dengan ridha pemberian Allah dalam kehidupan ini, baik itu sedikit atau banyak. Ini juga berarti kita meletakkan segala urusan kita dalam tangan Allah, karena Dia lebih tahu apa yang terbaik untuk kita dan lebih penyayang terhadap kita daripada diri kita sendiri.

Bersikap qanaah membawa kita pada kesyukuran. Allah telah mengingatkan kita dalam Al-Quran, “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.'” (Q.S Ibrahim : 7)

Dengan bersikap qanaah dan bersyukur atas apa yang kita miliki, kita akan menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup ini. Mari tinggalkan perbandingan yang tidak berguna dan bukalah pintu menuju kebahagiaan yang sejati dengan bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita.

Avatar
Written By

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Ibrahim bin Adham, seorang tokoh sufi yang terkenal dalam sejarah Islam, dikenal dengan nasihat-nasihatnya yang tajam dan mendalam. Nasihat-nasihatnya tidak hanya mengingatkan kita tentang...