Siapa di antara kita yang tidak bercita-cita untuk meraih kekayaan? Hampir semua orang pasti mendambakannya. Namun, ada pandangan yang kerap kali menghambat semangat kita, yaitu anggapan bahwa sebagai seorang muslim, kita seharusnya tidak boleh kaya. Tetapi, apakah pandangan tersebut benar adanya?
Pertama-tama, perlu kita ingat bahwa salah satu sahabat Rasulullah, yakni Abdurrahman bin ‘Auf, adalah sosok yang sangat kaya. Rasulullah Muhammad ﷺ tidak pernah memerintahkannya untuk menyingkirkan kekayaannya atau hidup dalam keadaan miskin. Selain Abdurrahman, sahabat-sahabat lainnya seperti Abu Bakar, Utsman bin Affan, dan Umar bin Khattab juga merupakan individu yang berkecukupan secara materi dan tidak dilarang untuk meraih kekayaan.
Salah satu riwayat mengenai pandangan Rasulullah ﷺ terhadap kekayaan adalah saat beliau mengutus seseorang untuk bertemu dengan Amru bin Ash. Rasulullah memerintahkan Amru untuk membawa pakaian dan senjatanya, lalu berpesan, “Bergabunglah dengan pasukan prajurit ini. Semoga Allah memberikan keselamatan padamu, memberikanmu ghanimah (hasil perang), dan aku berharap kamu mendapatkan harta yang berlimpah.”
Namun, Amru dengan tulus menjawab, “Wahai Rasulullah, saya memeluk Islam bukan karena keinginan untuk memperoleh harta, melainkan karena cinta saya kepada Islam dan harapan untuk bersama Anda dalam perjalanan ini.”
Rasulullah ﷺ memberikan jawaban yang bijak, “Wahai Amru, harta yang paling baik adalah harta yang dimiliki oleh seorang hamba yang shaleh.”
Dari hadis ini, kita dapat menyimpulkan bahwa Rasulullah ﷺ mengizinkan umatnya untuk mencari kekayaan, asalkan didasari oleh keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Dalam hadis lain, disebutkan, “Tidak ada yang salah dengan kekayaan bagi orang yang bertakwa. Dan kesehatan bagi orang yang bertakwa jauh lebih berharga daripada kekayaan. Kebahagiaan adalah bagian dari kenikmatan.” Ini menegaskan bahwa menjadi kaya bukanlah masalah, selama kekayaan itu diperoleh dengan cara yang halal dan tidak menghalangi ketaatan kepada Allah.
Jadi, intinya adalah bahwa kita boleh menjadi kaya, tetapi kita harus menjadikan ketakwaan sebagai landasan utama dalam mencapai kekayaan. Kekayaan itu sendiri bukanlah masalah, yang tidak boleh terjadi adalah ketika harta menjadi tujuan utama dalam hidup kita, atau ketika harta malah menghalangi kita dari beribadah dan berbuat baik kepada sesama. Kita tidak boleh menghalalkan segala cara demi meraih kekayaan, yang harus dijunjung tinggi adalah prinsip-prinsip moral dan etika Islam dalam mencari kekayaan.