Pejabat Houthi Syiah bersama utusan dari Oman bergerak menuju Arab Saudi untuk mengawali negosiasi penting yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata permanen dan mengakhiri konflik berkepanjangan di Yaman.
Sumber-sumber terpercaya telah mengonfirmasi bahwa para perwakilan Houthi bersiap untuk melakukan perjalanan ke Riyadh, dengan mediasi Oman yang sebelumnya mendarat di Sanaa pada hari Kamis. Saat berita ini ditulis, pemerintah Saudi dan juru bicara Houthi belum memberikan tanggapan resmi terkait perkembangan ini.
Penting untuk dicatat bahwa ini akan menjadi kunjungan resmi pertama oleh pejabat Houthi ke Arab Saudi sejak meletusnya konflik di Yaman pada tahun 2014, yang dimulai ketika kelompok yang memiliki hubungan dengan Iran tersebut menggulingkan pemerintah yang didukung oleh Saudi di Sanaa.
Sebelumnya, upaya perdamaian telah dimediasi oleh Oman, yang berbatasan langsung dengan Yaman. Putaran pertama negosiasi antara Riyadh dan Sanaa yang dimediasi oleh Oman berlangsung pada bulan April, ketika utusan Saudi berkunjung ke ibu kota Yaman.
Konversasi saat ini diperkirakan akan fokus pada sejumlah isu penting, termasuk pembukaan kembali pelabuhan-pelabuhan yang dikuasai oleh Houthi dan bandara Sanaa, pembayaran gaji pegawai negeri dari pendapatan minyak, upaya-upaya pembangunan kembali, dan rencana waktu bagi pasukan asing untuk meninggalkan Yaman.
Perlu ditekankan bahwa Oman telah berusaha selama bertahun-tahun untuk berperan sebagai perantara dalam konflik Yaman, serta lebih luas lagi, dalam usaha untuk meredakan ketegangan antara Iran, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.
Inisiatif-inisiatif perdamaian di Timur Tengah telah mendapatkan momentum sejak Arab Saudi dan Iran sepakat untuk memperbaiki hubungan mereka dalam kesepakatan yang dipedulikan oleh China. Jika berhasil, gencatan senjata permanen di Yaman akan menjadi tonggak bersejarah dalam menstabilkan situasi di wilayah tersebut. Kami akan terus mengikuti perkembangan ini dengan cermat dan memberikan informasi lebih lanjut seiring berjalannya waktu.