Rusia baru-baru ini membuat sejarah dengan meluncurkan sistem perbankan Islam untuk pertama kalinya dalam negaranya. Langkah ini merupakan bagian dari program percontohan dua tahun yang dimulai pada tanggal 1 September 2023 dan akan berjalan hingga 1 September 2025.
Meskipun sejumlah lembaga keuangan Islam telah ada sebelumnya di Rusia, ini adalah kali pertama pemerintah secara resmi mendukungnya melalui undang-undang. Dengan populasi Muslim yang mencapai sekitar 25 juta jiwa, langkah ini merupakan bentuk dukungan pertama Rusia terhadap lembaga keuangan Islam.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menandatangani undang-undang yang memungkinkan peluncuran sistem perbankan Islam pada tanggal 4 Agustus. Program percontohan ini akan diuji di empat republik mayoritas Muslim di Rusia: Tatarstan, Bashkortostan, Chechnya, dan Dagestan, yang sudah memiliki pengalaman dalam keuangan Islam.
Jika program ini terbukti berhasil, rencananya adalah memperluas sistem perbankan Islam ke seluruh negara. Perbankan Islam beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang melarang riba dan mengedepankan prinsip kemitraan antara lembaga keuangan dan nasabah dalam pembagian keuntungan dan risiko.
Menurut Oleg Ganeev, Wakil Presiden Senior Sberbank, pemberi pinjaman terbesar di Rusia, sektor perbankan syariah telah mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 40 persen dan diharapkan mencapai nilai $7,7 triliun pada tahun 2025.
Madina Kalimullina, dari Asosiasi Ahli Keuangan Islam Rusia, menyoroti pentingnya regulasi dan perlindungan bagi investor dan klien di pasar yang sedang berkembang ini. Dalam konteks ini, upaya untuk mendukung pembiayaan hipotek dan usaha kecil dan menengah dalam kerangka syariah menjadi langkah berikutnya yang perlu dieksplorasi.
Langkah ini merupakan inisiatif yang telah ditunggu-tunggu di Rusia sejak krisis keuangan tahun 2008, ketika bank-bank mencari alternatif sumber dana karena kekurangan likuiditas. Pasca-aneksasi Krimea oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014, dan tekanan sanksi dari Barat, proposal untuk mengizinkan perbankan syariah di Rusia menjadi semakin relevan.
Selain itu, perkembangan baru-baru ini, seperti perang di Ukraina dan tekanan ekonomi dari Barat, telah mempercepat peralihan Rusia ke arah perbankan syariah dan menjauhkan negara ini dari hubungannya dengan Barat. Rusia semakin fokus pada kerjasama ekonomi dengan negara-negara mayoritas Muslim di Timur.