Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Tawadhu sebagai Cermin Kemuliaan Akhlak dalam Islam

Tawadhu atau rendah hati adalah salah satu akhlak mulia yang sangat ditekankan dalam Islam. Sifat ini mencerminkan kebesaran jiwa seseorang dan menunjukkan pemahamannya tentang hakikat kehidupan. Dalam dunia yang semakin kompetitif, banyak orang berlomba-lomba menonjolkan diri dan mencari pengakuan. Namun, Islam mengajarkan bahwa kemuliaan sejati justru terletak pada sikap tawadhu, bukan pada kesombongan.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan menambahkan sesuatu kepada seseorang yang tawadhu, kecuali kemuliaan.” (HR. Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa orang yang rendah hati tidak akan kehilangan harga dirinya, justru akan semakin dimuliakan oleh Allah SWT.

Makna Tawadhu dalam Islam

Tawadhu berasal dari kata dalam bahasa Arab yang berarti “merendahkan diri” atau “tidak meninggikan diri di hadapan orang lain.” Namun, tawadhu bukan berarti lemah atau minder, melainkan sebuah kesadaran bahwa semua kelebihan yang dimiliki adalah anugerah dari Allah SWT.

Dalam Islam, tawadhu mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk cara berbicara, berinteraksi, hingga bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Orang yang tawadhu tidak merasa lebih tinggi dari orang lain, meskipun memiliki harta, jabatan, atau ilmu yang lebih.

Keutamaan Tawadhu dalam Islam

  1. Mendapat Kemuliaan dari Allah SWT
    Allah SWT menjanjikan bahwa orang yang tawadhu akan diangkat derajatnya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang merendahkan diri karena Allah, maka Allah akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim). Ini menunjukkan bahwa kemuliaan sejati datang dari hati yang penuh ketulusan dan rendah hati.

  2. Dijauhkan dari Sifat Sombong
    Kesombongan adalah salah satu penyakit hati yang paling berbahaya. Iblis dikutuk oleh Allah SWT karena kesombongannya menolak untuk sujud kepada Nabi Adam AS. Orang yang tawadhu akan terhindar dari sifat sombong dan lebih mudah menerima nasihat serta kritik yang membangun.

  3. Dicintai oleh Allah dan Sesama Manusia
    Orang yang rendah hati lebih disukai dalam pergaulan. Ia tidak merasa lebih baik dari orang lain, sehingga membuat orang-orang di sekitarnya nyaman. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dari pribadi yang penuh tawadhu dan karena itulah beliau dicintai oleh sahabat dan umatnya.

  4. Menumbuhkan Rasa Syukur
    Tawadhu membuat seseorang lebih mudah bersyukur. Ia menyadari bahwa semua yang dimilikinya adalah karunia dari Allah SWT, sehingga ia tidak merasa perlu membanggakan diri atau merendahkan orang lain.

Contoh Keteladanan Tawadhu dalam Kehidupan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW adalah pemimpin umat yang paling mulia, tetapi beliau tetap hidup dengan penuh kesederhanaan dan rendah hati. Beberapa contoh tawadhu beliau antara lain:

  • Tidak membedakan diri dari para sahabatnya
    Rasulullah SAW selalu duduk bersama para sahabatnya tanpa menunjukkan tanda-tanda kebesaran. Bahkan, ketika ada orang asing datang, mereka sering kali kesulitan membedakan mana Rasulullah karena beliau tidak duduk di tempat yang lebih tinggi.

  • Membantu pekerjaan rumah
    Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sering membantu pekerjaan rumah tangga, seperti menjahit pakaian dan memperbaiki sandal. Ini menunjukkan bahwa beliau tidak merasa lebih tinggi dari keluarganya.

  • Bersikap ramah kepada semua orang
    Rasulullah SAW selalu tersenyum dan bersikap lembut kepada siapa pun, baik kepada orang kaya maupun miskin, orang tua maupun anak-anak.

  • Menghormati pendapat orang lain
    Dalam banyak peristiwa, Rasulullah SAW selalu mendengarkan pendapat para sahabatnya dan tidak bersikap otoriter dalam mengambil keputusan. Sikap ini menunjukkan kerendahan hati beliau sebagai seorang pemimpin.

Cara Mengamalkan Tawadhu dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Menghormati orang lain tanpa memandang statusnya
    Tawadhu dapat diwujudkan dengan cara menghormati setiap orang, baik yang lebih tua, sebaya, maupun yang lebih muda.

  2. Tidak membanggakan diri secara berlebihan
    Salah satu tanda kesombongan adalah kebiasaan membanggakan diri di hadapan orang lain. Tawadhu berarti menghindari sikap ini dan lebih fokus pada manfaat yang bisa diberikan kepada orang lain.

  3. Menerima kritik dan nasihat dengan lapang dada
    Orang yang tawadhu tidak merasa dirinya selalu benar. Sebaliknya, ia terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain untuk memperbaiki dirinya.

  4. Berpakaian dan berperilaku sederhana
    Tawadhu juga bisa terlihat dalam cara seseorang berpakaian. Islam mengajarkan untuk berpakaian rapi dan bersih, tetapi tidak berlebihan atau bermewah-mewahan.

  5. Menyadari bahwa semua yang dimiliki berasal dari Allah
    Kesadaran bahwa ilmu, harta, dan kedudukan adalah pemberian Allah akan membantu seseorang untuk tidak merasa lebih tinggi dari orang lain. Sebaliknya, ia akan lebih banyak bersyukur dan tidak mudah sombong.

Tawadhu sebagai Sumber Kesuksesan

Dalam Kepemimpinan

Pemimpin yang rendah hati lebih dihormati oleh bawahannya. Ia tidak merasa dirinya paling benar, tetapi mendengarkan masukan dari orang lain.

Dalam Pendidikan

Seorang guru yang tawadhu tidak merasa paling pintar. Ia selalu belajar dan terbuka terhadap kritik dari murid-muridnya.

Dalam Dunia Bisnis dan Pekerjaan

Orang yang rendah hati dalam dunia bisnis lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari klien dan rekan kerja.

Dalam Kehidupan Sosial

Sikap rendah hati membuat seseorang lebih disukai dalam pergaulan dan lebih mudah mendapatkan teman yang tulus.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kesimpulan

Tawadhu adalah cermin dari kemuliaan akhlak dalam Islam. Rasulullah SAW telah memberikan contoh terbaik tentang bagaimana menjadi pribadi yang rendah hati meskipun memiliki kedudukan yang tinggi.

Dalam kehidupan modern, banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan pengakuan dan kekuasaan. Namun, Islam mengajarkan bahwa kemuliaan sejati datang dari sikap rendah hati, bukan dari kesombongan.

Dengan menanamkan sifat tawadhu dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya akan lebih dihormati oleh manusia, tetapi juga mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha untuk bersikap rendah hati dan menjadikan tawadhu sebagai bagian dari akhlak kita.

Robby Karman
Written By

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Sirah

RUANGSUJUD.COM – Abu Bakar wafat pada malam Senin. Ada juga yang mengatakan setelah maghrib (malam Selasa) dan dikebumikan pada malam itu juga tepatnya pada 22...