Monitorday.com – Dalam sirah Nabawiyah, Gua Hira memiliki posisi yang sangat penting. Dari gua kecil di Jabal Nur itulah lahir risalah Islam yang mengubah arah peradaban dunia. Peristiwa turunnya wahyu pertama di Gua Hira adalah titik awal perjalanan dakwah Rasulullah SAW yang membawa umat manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya.
Pada tahun ke-40 usia Nabi, beliau sering menyendiri di Gua Hira untuk bertafakur. Kondisi masyarakat Quraisy yang dipenuhi syirik, penindasan, dan kebodohan membuat beliau mencari kebenaran sejati. Inilah bentuk persiapan spiritual sebelum menerima wahyu.
Peristiwa besar terjadi ketika Malaikat Jibril datang membawa wahyu pertama: QS. Al-‘Alaq ayat 1–5. Ayat ini menekankan pentingnya membaca dan menuntut ilmu. Dari lima ayat itu, pondasi peradaban Islam diletakkan: peradaban yang menjunjung tinggi ilmu, pengetahuan, dan pencerahan.
Setelah peristiwa itu, dakwah Islam dimulai. Meski awalnya penuh tantangan, Islam kemudian berkembang pesat. Semua itu berawal dari gua sederhana yang menjadi saksi turunnya kalam Allah.
Gua Hira dengan demikian tidak hanya bagian dari sejarah Islam, tetapi juga simbol perubahan peradaban. Dari tempat itu, lahirlah ajaran yang menyatukan manusia dalam tauhid, menegakkan keadilan, dan mendorong ilmu pengetahuan.
Hingga kini, umat Islam mengenang Gua Hira sebagai titik awal kebangkitan. Mendakinya bukan sekadar ziarah, tetapi juga simbol perjalanan spiritual: dari kegelapan menuju cahaya iman.
