Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Imam Ibnu Majah: Penulis Sunan yang Melengkapi Enam Kitab Hadis Utama Dunia Islam

{"aigc_info":{"aigc_label_type":0,"source_info":"dreamina"},"data":{"os":"web","product":"dreamina","exportType":"generation","pictureId":"0"},"trace_info":{"originItemId":"7559789040279637309"}}

Dalam sejarah ilmu hadis, nama Imam Ibnu Majah dikenal sebagai ulama besar yang melengkapi deretan lima imam hadis terdahulu. Melalui karya monumentalnya, Sunan Ibnu Majah, beliau menjadikan khazanah hadis Islam semakin sempurna dengan riwayat-riwayat berharga yang tidak tercantum dalam kitab-kitab sebelumnya.

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Yazid bin Majah Al-Qazwini, lahir di kota Qazwin, Persia (Iran sekarang) pada tahun 209 Hijriah (824 M) — masa di mana dunia Islam sedang berada dalam puncak perkembangan ilmu pengetahuan. Sejak muda, Ibnu Majah dikenal memiliki kecerdasan tinggi, daya hafal yang kuat, serta semangat belajar yang luar biasa terhadap hadis Nabi ﷺ.

Ia memulai perjalanan ilmunya di kota kelahirannya, berguru kepada para ulama Qazwin. Namun, kehausannya terhadap ilmu membuatnya menempuh rihlah ilmiah — perjalanan panjang mencari hadis — ke berbagai negeri Islam: Irak, Syam, Hijaz, Mesir, hingga Khurasan. Di setiap kota, ia menemui para ahli hadis besar, mendengar riwayat langsung dari mereka, dan menuliskannya dengan penuh kehati-hatian.

Gurunya di antaranya adalah Ali bin Muhammad Ath-Thanafisi, Abu Bakar bin Abi Syaibah, dan Muhammad bin Abdullah bin Numair. Sementara murid-muridnya mencakup banyak ulama terkenal yang meneruskan sanad hadis darinya.

Puncak perjalanan ilmiahnya adalah ketika ia menulis karya besarnya, “Sunan Ibnu Majah.” Kitab ini berisi sekitar 4.341 hadis, yang sebagian besar berkaitan dengan hukum, ibadah, dan adab. Keistimewaan Sunan Ibnu Majah terletak pada hadis-hadis tambahan (zawa’id) yang tidak terdapat dalam kitab-kitab Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i.

Ulama hadis besar seperti Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebut bahwa Sunan Ibnu Majah melengkapi lima kitab hadis utama lainnya, sehingga keenamnya kemudian dikenal sebagai “Kutubus Sittah” — enam kitab hadis paling sahih dan otoritatif dalam Islam. Tanpa karya Ibnu Majah, struktur literatur hadis klasik tidak akan seutuh sekarang.

Meski demikian, Imam Ibnu Majah dikenal sangat jujur dan objektif. Ia tidak segan mencantumkan hadis yang memiliki kelemahan sanad, namun selalu menjelaskannya agar pembaca dapat menilai dengan benar. Sikap ilmiahnya menunjukkan ketulusan dalam menjaga amanah ilmu, bukan sekadar mengejar popularitas.

Selain sebagai ahli hadis, Imam Ibnu Majah juga dikenal sebagai sejarawan dan mufasir. Ia menulis dua karya besar lainnya: At-Tafsir (kitab tafsir Al-Qur’an) dan At-Tarikh (kitab sejarah yang menghimpun biografi para perawi dan ulama). Sayangnya, kedua kitab itu tidak selengkap Sunan-nya yang masih bertahan hingga kini.

Imam Ibnu Majah wafat di Qazwin pada tahun 273 Hijriah (887 M) dalam usia sekitar 64 tahun. Umat Islam di seluruh dunia mengenangnya sebagai ulama besar yang menutup rangkaian emas para penyusun Kutubus Sittah dengan karya penuh berkah.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Warisan Imam Ibnu Majah mengajarkan bahwa setiap perjuangan ilmu, sekecil apa pun, akan mendapat tempat mulia di sisi Allah. Ia tidak hanya menulis hadis, tapi juga menjaga kesinambungan warisan Rasulullah ﷺ agar tetap hidup di hati umat hingga hari ini.

Robby Karman
Ditulis oleh

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Pentingnya Rukun Iman dalam Kehidupan Sehari-Hari Dalam ajaran Islam, Rukun Iman merupakan dasar keyakinan yang harus dipahami dan diamalkan oleh setiap umat Muslim. Rukun...