Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Antara Dunia dan Akhirat: Menakar Kecintaan yang Seimbang

Islam tidak pernah melarang umatnya untuk mencintai dunia, selama cinta itu tidak berlebihan dan tetap menempatkan akhirat sebagai tujuan utama. Justru, dalam banyak ayat Al-Qur’an, Allah memuji hamba-Nya yang mampu menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Kuncinya adalah menakar kecintaan, agar dunia tidak menjadi penghalang menuju surga.

Dalam QS. Al-Qashash ayat 77, Allah berfirman: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia.” Ayat ini adalah pedoman sempurna: kita diajak untuk berorientasi akhirat, namun tidak melupakan peran dan tanggung jawab di dunia.

Keseimbangan ini sangat penting, karena cinta dunia bisa jadi motivasi positif jika diarahkan dengan benar. Misalnya, bekerja keras untuk memberi nafkah keluarga, membangun usaha untuk menciptakan lapangan kerja, atau menuntut ilmu demi membawa manfaat bagi umat. Semua aktivitas duniawi bisa menjadi jalan menuju pahala, asal diniatkan karena Allah.

Namun, jika cinta dunia sudah menggeser nilai akhirat, maka ia menjadi jebakan. Orang bisa menunda salat karena urusan bisnis, enggan bersedekah karena takut miskin, atau lebih memikirkan investasi dunia ketimbang investasi amal. Di sinilah letak bahayanya: dunia yang tadinya alat, berubah menjadi tujuan hidup.

Menakar kecintaan artinya menjaga agar hati tetap ingat bahwa dunia ini sementara. Harta bisa hilang, jabatan bisa tergeser, dan hidup bisa berakhir kapan saja. Sementara akhirat adalah tempat kembali yang pasti. Maka, bijaklah menempatkan cinta: berikan dunia secukupnya, dan berikan akhirat sepenuhnya.

Dengan kecintaan yang seimbang, seseorang bisa hidup dengan tenang. Ia tidak akan terlalu kecewa saat kehilangan dunia, dan tidak akan terlalu tergila-gila saat mendapatkannya. Ia sadar bahwa yang abadi bukanlah apa yang terlihat oleh mata, tapi apa yang ditanamkan di dalam hati.

Robby Karman
Written By

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Sirah

RUANGSUJUD.COM – Abu Bakar wafat pada malam Senin. Ada juga yang mengatakan setelah maghrib (malam Selasa) dan dikebumikan pada malam itu juga tepatnya pada 22...