Kementerian Agama (Kemenag) akan menurunkan biaya ibadah haji 2025 melalui skema usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji yang direvisi.
Wakil Menteri Agama HR Muhammad Syafii menyatakan bahwa revisi dilakukan sesuai arahan Presiden untuk menurunkan biaya tanpa mengurangi kualitas pelayanan.
Pernyataan ini disampaikan Muhammad Syafii setelah pertemuan dengan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan beberapa pejabat terkait.
Hasil revisi biaya haji akan disampaikan kepada Komisi VIII DPR untuk dibahas dalam panitia kerja (Panja) Haji yang akan dibentuk pada 30 Desember.
Wamenag menegaskan bahwa biaya haji 2025 akan lebih murah meskipun DPR sedang reses.
DPR akan bersidang di masa reses untuk membahas kepentingan bangsa dan negara sebelum rapat panja.
Keputusan mengenai berapa biaya haji akan ditentukan dalam rapat panja tersebut.
Penurunan biaya haji 2025 akan diupayakan dari komponen penerbangan, akomodasi, konsumsi, dan transportasi.
Biaya penerbangan merupakan komponen tertinggi, mencapai 35-40 persen dari total biaya haji.
Rasionalisasi biaya lain juga akan dilakukan untuk memperoleh angka biaya haji yang ideal.
Wamenag Syafii menekankan pentingnya meningkatkan layanan dan perlindungan jamaah haji.
Upaya ini dilakukan dengan tetap menjaga efisiensi biaya.
Kemenag berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji.
Revisi biaya haji diharapkan dapat memberikan manfaat bagi umat Islam.
Kemenag terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan ini.
Dengan penurunan biaya, diharapkan lebih banyak umat Islam yang dapat melaksanakan ibadah haji.
Kemenag optimis bahwa perubahan ini akan membawa dampak positif bagi pelaksanaan ibadah haji di Indonesia.
