Banyak ulama besar Islam yang dikenal dengan kezuhudannya, meski memiliki kedudukan tinggi dan harta berlimpah. Salah satunya adalah Umar bin Abdul Aziz, khalifah Bani Umayyah yang dijuluki khalifah zuhud. Saat menjabat sebagai pemimpin, ia menolak menggunakan harta baitul mal untuk kepentingan pribadi dan memilih hidup sederhana bersama keluarganya.
Contoh lain adalah Imam Hasan Al-Bashri, yang dikenal selalu menasihati murid-muridnya agar tidak tertipu oleh dunia. Ia berkata, “Dunia hanyalah jembatan untuk menuju akhirat. Maka janganlah engkau membangun rumah di atas jembatan.” Begitu pula dengan Imam Ahmad bin Hanbal, yang menolak hadiah dari penguasa karena khawatir mengurangi keikhlasannya.
Teladan para ulama ini menunjukkan bahwa zuhud bukan berarti pasif atau anti terhadap dunia, tetapi sadar bahwa dunia hanyalah alat, bukan tujuan. Mereka tetap berperan besar dalam masyarakat, namun menjaga hati agar tetap bersih dari ambisi duniawi. Sikap inilah yang membuat mereka dihormati hingga kini, bukan karena kekayaan, melainkan karena ketulusan dan ketenangan batin.


























