Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Rahasia Berkah: Menghidupkan Shalat Sunnah di Rumah

Shalat sunnah di rumah adalah praktik mulia yang mengundang berkah ilahi, menjauhkan dari riya’, menarik malaikat, serta meneladani Rasulullah dan salafus shalih.

RuangSujud.com – Setiap rumah adalah lebih dari sekadar tumpukan bata dan semen; ia adalah benteng ketenangan, tempat bertumbuhnya cinta, dan seyogianya menjadi mercusuar cahaya iman. Namun, pernahkah terbersit di benak kita, bagaimana cara paling indah untuk menerangi dan menghidupkan rumah kita dengan berkah-berkah ilahi? Jawabannya tersembunyi dalam praktik mulia yang sering terlupakan: menghidupkan shalat-shalat sunnah di dalam rumah, menjadikannya taman ibadah yang tak ubahnya dengan taman surga, dan menuai keberkahan tak terhingga dari setiap sujud di dalamnya.

Shalat sunnah, atau yang juga dikenal sebagai *nawafil* atau *tatawwu’*, merupakan amalan-amalan tambahan yang tidak termasuk dalam shalat fardhu. Ia laksana hiasan yang menyempurnakan, menambal kekurangan, serta melapangkan jalan bagi setiap hamba untuk lebih dekat kepada Rabb-nya. Para pendahulu kita, termasuk Rasulullah ﷺ dan generasi *salafus shalih*, sangat memahami nilai luhur ini. Mereka membiasakan diri untuk melaksanakan shalat-shalat sunnah tersebut di rumah-rumah mereka, sebuah praktik yang mungkin jarang terlihat di tengah kesibukan umat muslimin hari ini.

Meskipun shalat sunnah boleh dilaksanakan di mana saja—baik di masjid, di rumah, maupun di tempat suci lainnya—namun Rasulullah ﷺ menganjurkan agar shalat sunnah lebih utama dikerjakan di rumah. Pengecualiannya adalah untuk shalat sunnah yang disyariatkan berjamaah seperti Tarawih, atau yang terikat dengan tempat seperti Tahiyatul Masjid. Hikmah di balik anjuran ini begitu mendalam. Melaksanakan ibadah sunnah secara tersembunyi di rumah dapat menjauhkan kita dari potensi riya’ (pamer) dan ujub (membanggakan diri), serta lebih memudahkan hati untuk mencapai kekhusyukan dan keikhlasan yang tulus lantaran suasana yang lebih sepi dan intim.

Keutamaan shalat sunnah di rumah bukan hanya tentang kesendirian dan keikhlasan, melainkan juga kunci pembuka rahmat ilahi. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ: “Wahai manusia, shalatlah kalian di rumah kalian karena shalat yang paling utama adalah shalatnya seseorang di rumahnya, kecuali shalat maktubah (shalat fardhu).” (HR. Bukhari dan Muslim). Shalat sunnah yang menghidupkan rumah kita dengan dzikir dan lantunan Al-Qur’an akan mengundang para malaikat untuk mengelilingi, melingkupi dengan rahmat, dan menurunkan ketenangan. Rumah yang dipenuhi ibadah sunnah, tidak akan pernah menyerupai kuburan yang sunyi dari ibadah, justru akan bercahaya dan diberkahi oleh Allah SWT.

Betapa indah akhlak para ulama dan *salafus shalih* yang berlomba-lomba menyembunyikan amal kebaikan mereka. Imam Sufyan Ats Tsaury, misalnya, tidak menganggap amal yang terlihat manusia sebagai amal shalehnya. Demikian pula Rabi’ bin Khutsaim yang sangat menghindari shalat sunnah di masjid jami’ agar ibadahnya tidak terlihat. Ini adalah teladan yang mengajarkan tentang pentingnya keikhlasan murni di hadapan Allah semata, tanpa mengharap pujian atau pengakuan dari manusia. Dengan menyembunyikan ibadah sunnah di rumah, kita menjaga kemurnian niat dan melatih jiwa untuk hanya berorientasi pada ridha Sang Pencipta.

Sungguh, shalat sunnah di rumah menghimpun begitu banyak *fadhilah* atau keutamaan. Sebagaimana disimpulkan oleh Imam An-Nawawi, amalan ini lebih terhindar dari riya’ dan hal-hal yang dapat membatalkan pahala ibadah, serta akan mengundang berkah, rahmat, dan kehadiran malaikat, sekaligus mengusir setan dari kediaman kita. Mari kita jadikan setiap sudut rumah kita sebagai mihrab cinta, tempat bersemi ketaatan, dan meneladani sunnah mulia Rasulullah ﷺ ini. Dengan demikian, rumah kita akan selalu dipenuhi cahaya, kebaikan, dan ketenangan yang abadi, insya Allah.

Robby Karman
Ditulis oleh

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam, tidak hanya relevan dalam konteks sejarahnya, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari yang dinamis dan beragam zaman modern. Ajaran-ajaran...