Lebih dari 320 ribu pengungsi Suriah telah kembali ke tanah air melalui program pemulangan pemerintah Lebanon.
Menteri Sosial Lebanon, Haneen El Sayyed, mengumumkan hal tersebut pada Kamis dalam pernyataan resminya.
Program pemulangan ini merupakan bagian dari rencana pemerintah Lebanon yang dimulai sejak awal Juli.
Pelaksanaannya melibatkan koordinasi antara pemerintah Lebanon, Direktorat Keamanan Umum, UNHCR, dan IOM.
Haneen menjelaskan bahwa para pengungsi yang dipulangkan namanya telah dihapus dari catatan UNHCR.
Ia menyebut keberhasilan ini sebagai pencapaian besar dalam upaya penyelesaian krisis pengungsi Suriah.
Menurut data, sebanyak 320.000 warga Suriah telah kembali ke rumah mereka secara resmi.
Lebih dari 110.000 pengungsi lainnya telah menyatakan keinginan untuk segera pulang ke Suriah.
Dengan demikian, total warga yang diharapkan kembali bisa mencapai setengah juta orang pada akhir tahun ini.
Program ini dijalankan secara bertahap agar tidak menimbulkan kekacauan sosial maupun keamanan di Lebanon.
Rencana pemulangan tersebut diumumkan pemerintah Lebanon sejak Juni lalu sebagai langkah jangka panjang.
Pemerintah memperkirakan jumlah total pengungsi Suriah di Lebanon mencapai sekitar 1,8 juta orang.
Dari jumlah itu, sekitar 880.000 pengungsi masih terdaftar secara resmi di UNHCR.
Krisis pengungsi Suriah telah membebani infrastruktur dan ekonomi Lebanon selama lebih dari satu dekade.
Presiden Suriah Ahmad Al-Sharaa berharap sebagian besar warganya yang berada di luar negeri bisa kembali dalam dua tahun ke depan.
Langkah ini menjadi tanda awal upaya rekonsiliasi dan pemulihan Suriah pascaperang panjang yang menghancurkan negara tersebut.
 
						
									

























 
					 
								
				
				
			
 
					 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
				 
				 
				