Monitorday.com – Petra yang dulunya kota dagang megah kini menjelma menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di dunia. Setiap tahun, ratusan ribu wisatawan mengunjungi Petra untuk menyaksikan langsung keindahan kota batu Nabatea yang legendaris.
Perjalanan menuju Petra dimulai dari Siq, sebuah jalan sempit sepanjang 1,2 kilometer yang diapit tebing setinggi 80 meter. Lorong alami ini memberikan pengalaman dramatis sebelum wisatawan tiba di Al-Khazneh. Saat Treasury muncul di ujung Siq, banyak orang terpesona oleh pemandangan yang spektakuler.
Selain Treasury, pengunjung juga bisa menjelajahi Monastery, amfiteater, makam kerajaan, serta jalur pendakian yang menawarkan pemandangan gurun luas. Banyak wisatawan juga memilih untuk menikmati pertunjukan Petra by Night, di mana Treasury diterangi ratusan lilin, menciptakan suasana magis yang tak terlupakan.
Dalam perspektif modern, Petra tidak hanya menjadi situs wisata, tetapi juga laboratorium arkeologi. Para peneliti terus mempelajari teknologi air Nabatea, struktur bangunan, dan tulisan kuno yang ditemukan di sini. Hasil penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana peradaban gurun bisa bertahan dan berkembang.
Pemerintah Yordania bersama UNESCO berupaya melestarikan Petra dari ancaman modern, termasuk kerusakan akibat erosi, pariwisata massal, dan perubahan iklim. Upaya pelestarian ini penting agar Petra tetap bertahan sebagai warisan dunia.
Petra dalam era modern adalah simbol kebanggaan Yordania sekaligus warisan umat manusia. Dari kota kuno yang hilang, Petra kini bersinar sebagai destinasi wisata dunia yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.
