Monitorday.com – Masjid Quba bukan hanya masjid pertama dalam sejarah Islam, tetapi juga simbol persaudaraan dan persatuan umat. Pembangunannya menjadi bukti bagaimana Rasulullah SAW memulai peradaban Islam dengan menanamkan nilai ukhuwah dan kebersamaan.
Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau langsung memprioritaskan pembangunan masjid. Hal ini menunjukkan bahwa masjid adalah pusat persatuan umat. Masjid Quba dibangun bersama-sama oleh Nabi dan para sahabat dengan gotong royong, tanpa memandang perbedaan suku atau status sosial.
Masjid ini menjadi tempat kaum Muhajirin (pendatang dari Makkah) dan kaum Anshar (penduduk Madinah) berkumpul. Di sinilah mereka menyatukan hati, memperkuat ukhuwah, dan mengikat janji setia untuk membangun masyarakat Islam. Masjid Quba menjadi rumah bagi semua Muslim, tempat mereka beribadah, bermusyawarah, dan belajar agama.
Persaudaraan yang ditanamkan di Masjid Quba menjadi fondasi kuat bagi masyarakat Madinah. Dari sinilah lahir Piagam Madinah, yang mempersatukan berbagai suku dan agama dalam satu ikatan sosial. Semua itu berawal dari masjid sebagai pusat kehidupan umat.
Di era modern, Masjid Quba tetap relevan sebagai simbol persatuan. Umat Islam di seluruh dunia yang datang ke sana merasakan kebersamaan, meski berbeda bangsa, bahasa, dan budaya. Semua shalat berdampingan, tunduk kepada Allah yang satu.
Masjid Quba mengajarkan bahwa persaudaraan sejati dibangun atas dasar iman dan takwa. Jika umat Islam ingin kembali bersatu, mereka harus kembali meneladani semangat kebersamaan yang ditanamkan Rasulullah di masjid pertama ini.
