Monitorday.com – Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam menegakkan keadilan. Kehidupan beliau penuh dengan contoh konkret bagaimana seorang pemimpin, sahabat, suami, sekaligus ayah bisa bersikap adil kepada semua pihak.
Dalam sejarah, Rasulullah tidak pernah memihak hanya karena faktor kedekatan. Ketika seorang wanita dari kabilah terhormat melakukan pencurian, Rasulullah menolak memberi keringanan. Beliau bersabda: “Seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya aku akan memotong tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini menunjukkan keadilan beliau tidak pandang bulu.
Dalam rumah tangga, Rasulullah juga mencontohkan sikap adil terhadap istri-istrinya. Beliau membagi waktu dan perhatian secara seimbang, sehingga tidak ada yang merasa diabaikan. Sikap ini menjadi teladan bagi umat Islam dalam menjaga keadilan keluarga.
Rasulullah juga bersikap adil dalam bermuamalah dengan non-Muslim. Beliau menjalin perjanjian damai dengan Yahudi Madinah dalam Piagam Madinah, yang isinya melindungi hak semua golongan. Hal ini menunjukkan bahwa keadilan dalam Islam berlaku universal.
Dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam bisa meneladani sifat adil Rasulullah dengan bersikap jujur, tidak memihak dalam konflik, dan tidak membeda-bedakan orang berdasarkan status sosial. Bahkan dalam hal kecil seperti membagi perhatian atau memberikan hadiah, sikap adil sangat dianjurkan.
Dengan menjadikan Rasulullah sebagai teladan, kita belajar bahwa adil bukan sekadar aturan, tetapi akhlak mulia yang harus hidup dalam diri seorang Muslim.
