Pemimpin dalam Islam bukan hanya sosok yang berkuasa, melainkan juga pelindung dan pengatur kehidupan masyarakat. Ulil amri memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas umat Islam agar terhindar dari perpecahan dan konflik.
Stabilitas umat hanya bisa terjaga bila ada pemimpin yang ditaati. Oleh karena itu, Rasulullah SAW menekankan pentingnya baiat kepada pemimpin dan melarang pemberontakan selama tidak ada kekufuran nyata. Hal ini demi mencegah timbulnya kekacauan yang lebih besar.
Dalam sejarah, banyak peristiwa menunjukkan bagaimana ketaatan kepada ulil amri mampu meredam konflik. Misalnya, ketika umat Islam bersatu di bawah kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, stabilitas sosial dan politik dapat terjaga dengan baik.
Di era sekarang, ulil amri memegang peran dalam mengatur hukum, menjaga keamanan, serta melindungi umat dari ancaman luar. Stabilitas politik dan ekonomi suatu negara sangat ditentukan oleh kepemimpinan yang kuat dan dihormati.
Namun, ulil amri juga memikul tanggung jawab moral. Mereka harus menegakkan keadilan, melindungi hak rakyat, serta mencontohkan akhlak mulia. Jika pemimpin abai terhadap tugas ini, maka stabilitas akan goyah dan kepercayaan rakyat bisa runtuh.
Karenanya, umat Islam perlu mendukung pemimpin yang berusaha menegakkan kebaikan, sembari tetap memberikan kritik konstruktif jika ada kekeliruan. Dengan begitu, peran ulil amri benar-benar menjadi pilar dalam menjaga stabilitas umat.
