Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Memahami Empat Mazhab: Sejarah, Tokoh, dan Perbedaan Pendekatan Fikih

Dalam dunia Islam, kita sering dengar istilah “mazhab”, apalagi kalau lagi bahas soal fikih—hukum-hukum dalam Islam yang ngatur urusan ibadah sampai kehidupan sehari-hari. Tapi sebenernya, mazhab itu apa sih?

Mazhab itu kayak sekolah pemikiran.
Setiap mazhab punya cara sendiri dalam memahami Al-Qur’an dan hadis. Bukan berarti saling bertentangan, tapi lebih ke perbedaan sudut pandang. Nah, dalam Islam Sunni sendiri, ada empat mazhab utama yang dikenal luas: Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali.

1. Mazhab Hanafi – Fleksibel dan Logis
Didirikan oleh Imam Abu Hanifah (wafat 767 M), ini mazhab yang paling luas penyebarannya, khususnya di Asia Tengah, India, Turki, dan sebagian Indonesia. Imam Hanafi dikenal pakai logika dan rasio dalam menetapkan hukum, jadi nggak kaku. Kalau nggak nemu dalil langsung di Qur’an atau hadis, beliau pake qiyas (analogi) atau istihsan (pilihan terbaik dalam konteks tertentu).

2. Mazhab Maliki – Pegang Kuat Tradisi Madinah
Ini mazhabnya Imam Malik bin Anas (wafat 795 M). Fokus beliau adalah pada praktik penduduk Madinah, karena menurut beliau, orang-orang di sana paling dekat sama zaman Nabi. Jadi, kalau ada hadis dan praktik penduduk Madinah berbeda, mazhab Maliki cenderung milih praktik penduduk Madinah.

3. Mazhab Syafi’i – Dalilnya Sistematis
Dikenal banget di Indonesia, ini mazhab yang dirintis Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i (wafat 820 M). Beliau yang pertama kali nyusun metode ushul fikih secara sistematis. Dalam menentukan hukum, urutannya jelas: Al-Qur’an, hadis, ijma’, lalu qiyas. Makanya, mazhab ini dianggap ilmiah dan tertata rapi.

4. Mazhab Hanbali – Paling Ketat Pegang Hadis
Didirikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal (wafat 855 M), mazhab ini sangat mengedepankan hadis. Kalau ada hadis, meski derajatnya lemah sekalipun, lebih dipilih ketimbang logika atau pendapat pribadi. Makanya, Hanbali dikenal konservatif, dan sekarang banyak dianut di wilayah Arab Saudi.

Beda Tapi Nggak Bikin Pecah
Yang penting dicatat, perbedaan ini bukan buat dibentur-benturin, bro. Semua mazhab itu berasal dari semangat yang sama: pengen deket sama ajaran Nabi. Perbedaan pendekatan itu wajar, karena zaman, tempat, dan konteks sosial tiap ulama juga beda.

Kesimpulannya?
Mau ikut mazhab mana, semua sah-sah aja. Yang penting kita belajar, paham, dan nggak gampang nge-judge orang lain. Islam itu luas, dan para ulama udah kasih jalan untuk kita memahami agama ini dengan beragam cara, tapi tetap dalam satu tujuan: mencari ridha Allah.

Robby Karman
Written By

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Pentingnya Rukun Iman dalam Kehidupan Sehari-Hari Dalam ajaran Islam, Rukun Iman merupakan dasar keyakinan yang harus dipahami dan diamalkan oleh setiap umat Muslim. Rukun...