Raja Charles III dilaporkan membantu membiayai bantuan kemanusiaan mendesak di Suriah setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad.
Dia menyumbangkan donasi yang jumlahnya dirahasiakan kepada International Rescue Committee UK untuk mendukung operasional perawatan kesehatan dan perlindungan anak-anak.
Raja yang naik tahta pada 2022 itu merupakan seorang donor lembaga amal tersebut, yang mencatat kebutuhan kemanusiaan yang sangat besar di Suriah.
Khusbu Patel, direktur eksekutif sementara IRC UK, menyatakan bahwa kontribusi Raja menggarisbawahi komitmennya untuk mengatasi tantangan global yang mendesak.
Patel juga menambahkan bahwa bantuan ini akan memungkinkan mereka menyediakan layanan penting kepada orang-orang yang paling membutuhkan.
IRC UK berupaya memperluas jangkauan bantuannya di Suriah utara, di mana banyak masyarakat membutuhkan bantuan mendesak.
Badan amal tersebut mengungkapkan bahwa Suriah berada di urutan keempat dalam daftar pantauan darurat untuk tahun 2025.
Sebuah penilaian baru-baru ini menemukan bahwa orang-orang di timur laut Suriah menghadapi kondisi persalinan yang tidak aman dan penyakit yang berhubungan dengan flu.
Raja Charles bulan lalu menyatakan akan “berdoa untuk Suriah” saat menghadiri kebaktian di sebuah gereja di London.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai agama, menunjukkan dukungan lintas iman untuk Suriah.
Raja juga bertemu dengan biarawati Suriah, Suster Annie Demerjian, yang menggambarkan situasi di tanah airnya setelah rezim Assad digulingkan.
Bantuan kemanusiaan ini sangat penting mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi masyarakat Suriah.
Sumbangan Raja Charles III mencerminkan kepedulian terhadap krisis kemanusiaan yang berkepanjangan di Suriah.
IRC UK berkomitmen untuk terus memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak krisis ini.
Dengan dukungan dari donor seperti Raja Charles, diharapkan kondisi di Suriah dapat membaik di masa depan.
Bantuan ini diharapkan dapat membantu masyarakat Suriah untuk bertahan hidup dan membangun kembali kehidupan mereka.
