Monitorday.com – Baitul Maqdis bukan hanya warisan sejarah, tetapi juga tetap relevan bagi umat Islam hingga masa kini. Ia adalah kota suci yang selalu hadir dalam doa, khotbah, dan perjuangan umat Islam di seluruh dunia.
Relevansi pertama adalah spiritual. Baitul Maqdis adalah tempat Isra’ Mi’raj, kiblat pertama, dan lokasi Masjid Al-Aqsa. Mengingat Baitul Maqdis berarti mengingat hubungan erat umat Islam dengan para nabi sebelumnya, serta memperkuat kecintaan kepada Rasulullah.
Relevansi kedua adalah sosial-politik. Hingga hari ini, Baitul Maqdis berada di tengah konflik antara Palestina dan Israel. Umat Islam di seluruh dunia melihatnya sebagai simbol perjuangan untuk keadilan, kebebasan, dan hak asasi manusia. Membela Baitul Maqdis berarti membela kemanusiaan dan menolak penjajahan.
Relevansi ketiga adalah persatuan umat. Baitul Maqdis menjadi pengingat bahwa umat Islam harus bersatu menjaga tempat suci mereka. Perjuangan membebaskan Al-Aqsa tidak hanya milik rakyat Palestina, tetapi seluruh umat Islam.
Relevansi keempat adalah pendidikan. Kisah Baitul Maqdis penuh dengan nilai akidah, sejarah, dan perjuangan. Mengajarkannya kepada generasi muda berarti menanamkan semangat iman, keberanian, dan kepedulian terhadap sesama.
Dengan demikian, Baitul Maqdis tetap hidup dalam hati umat Islam. Ia bukan sekadar kota di Palestina, melainkan simbol tauhid, perjuangan, dan persatuan. Menjaga Baitul Maqdis berarti menjaga identitas umat Islam dan warisan para nabi.
