Monitorday.com – Jumlah tentara cadangan Israel yang mangkir semakin banyak jelang invasi ke Gaza City.
Target rekrutmen terbesar sejak perang Gaza dua tahun lalu kini terancam gagal.
Seorang petugas rekrutmen Israel mengaku jumlah yang hadir lebih sedikit dibanding sebelumnya.
Kompi dan peleton banyak yang kosong, menunggu siapa saja yang benar-benar datang.
Sekitar 60.000 orang dijadwalkan direkrut dalam beberapa gelombang untuk operasi ini.
Dari jumlah itu, 40.000 hingga 50.000 diperintahkan bertugas pada hari Selasa.
Banyak tentara cadangan menolak hadir dengan alasan pribadi maupun keuangan.
Ratusan warga Israel menandatangani pernyataan menolak wajib militer.
Salah satu dari mereka menyebut operasi ke Gaza City sebagai tindakan ilegal.
Perwira senior mencatat ukuran kompi dan peleton reguler juga semakin menyusut.
Sebagian besar prajurit yang hadir hanyalah sukarelawan di luar unit resmi.
Lebih dari 300 tentara cadangan mengumumkan penolakan untuk melapor bertugas.
Mereka menegaskan tidak akan ikut serta jika dipanggil bertempur di Gaza City.
Jumlah penolak mencapai 365 orang dan terus bertambah.
Sersan Satu Purnawirawan Max Kresch menyatakan perang Netanyahu bersifat ilegal.
Ia menilai menolak bertugas adalah kewajiban patriotik untuk menuntut pemimpin mereka.


























