Monitorday.com – Lufthansa Cargo memberlakukan embargo total terhadap kargo militer dan terkait keamanan dari dan menuju Tel Aviv.
Keputusan ini dilaporkan media bisnis Israel, Globes, pada pekan lalu.
Embargo tersebut diberlakukan karena perintah kontrol ekspor Inggris dan sanksi terkait.
Lufthansa Cargo menyatakan bahwa aturan baru membuat pengangkutan militer ke Israel menjadi tidak mungkin.
Larangan ini berlaku tanpa memandang asal maupun rute penerbangan kargo.
Dalam pemberitahuan resmi, embargo dinyatakan berlaku segera hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Lufthansa sebelumnya kembali mengoperasikan penerbangan kargo penuh ke Israel sejak 1 Agustus.
Saat ini maskapai tersebut menjalankan beberapa penerbangan mingguan dengan pesawat Boeing 777 dan Airbus 321.
Meski demikian, Lufthansa menegaskan tidak dapat mengangkut peralatan militer apa pun di bawah regulasi baru.
Perusahaan mengklaim masih berupaya mencari solusi untuk pengiriman tertentu yang tidak melanggar aturan.
Embargo ini diumumkan bertepatan dengan kunjungan resmi pertama Kanselir Jerman Friedrich Merz ke Israel.
Kunjungan tersebut menyoroti hubungan politik Berlin dan Tel Aviv yang dinilai semakin erat.
Hubungan itu juga ditandai dengan kesepakatan Israel memasok sistem rudal Arrow 3 ke Jerman.
Namun, keputusan Lufthansa menunjukkan adanya jarak antara sikap pemerintah dan realitas korporasi.
Perusahaan menghadapi risiko hukum yang meningkat terkait transfer senjata ke konflik yang diselidiki atas pelanggaran hukum internasional.
Lufthansa menegaskan kepatuhan penuh pada hukum, sementara Inggris terus menghadapi tekanan atas ekspor senjatanya ke Israel.


























