Monitorday.com – Aksi boikot terhadap Eurovision 2026 di Eropa turut diikuti oleh para musisi di Portugal.
Sedikitnya 17 musisi menyatakan menolak mewakili Portugal meskipun lagu mereka terpilih dalam seleksi nasional.
Penolakan tersebut disampaikan oleh peserta Festival da Canção, ajang seleksi resmi Portugal menuju Eurovision.
Para musisi menegaskan bahwa mereka tidak ingin terlibat dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Pernyataan bersama itu dirilis pada Ahad, 14 Desember 2025.
Mereka menyebut sikap mereka sebagai bentuk tindakan moral melalui kata-kata dan musik.
Para musisi membandingkan larangan Rusia di Eurovision 2022 dengan tidak adanya sanksi serupa terhadap Israel.
Menurut mereka, Israel tetap diizinkan berpartisipasi meski PBB menyebut adanya tindakan genosida di Gaza.
Penyelenggara seleksi nasional Portugal, RTP, tetap bersikeras melanjutkan Festival da Canção.
RTP juga menegaskan komitmennya untuk tetap berpartisipasi di Eurovision 2026.
Sikap RTP menuai kritik dari Salvador Sobral, satu-satunya pemenang Eurovision asal Portugal.
Sobral menuduh RTP bersikap pengecut secara politik melalui unggahan video di media sosial.
Gelombang kemarahan publik kemudian meluas di tengah masyarakat Portugal.
Warga meluncurkan petisi yang mendesak Portugal memboikot dan mundur dari Eurovision.
Petisi tersebut telah mengumpulkan lebih dari 22.000 tanda tangan.
Masyarakat menilai dukungan RTP terhadap partisipasi Israel menempatkan Portugal di sisi sejarah yang keliru.


























