Monitorday.com – Sebuah kisah historis dalam tradisi Islam meriwayatkan bagaimana kesabaran dan ketaatan kepada ajaran agama dapat membawa solusi tak terduga dalam menghadapi kesulitan. Narasi ini berpusat pada Malik al-Asy’ari dan putranya, Auf, yang berhasil bebas dari penawanan musuh dan memperoleh harta kekayaan secara ajaib, setelah sang ayah memohon petunjuk dari Rasulullah ﷺ.
Kejadian luar biasa ini bermula ketika Malik mengadukan penawanan putranya kepada Nabi ﷺ. Rasulullah ﷺ, menurut riwayat, menganjurkan Malik untuk bersabar dan memperbanyak zikir “Laa haula walaa quwwata illa billah,” seraya menjanjikan jalan keluar atas kesempitan yang dialami. Janji tersebut kemudian terwujud dalam serangkaian peristiwa tak disangka.
Auf, yang terikat tali kulit oleh kaum musyrikin, secara tiba-tiba terbebas atas izin Allah SWT. Ia kemudian berhasil melarikan diri mengendarai unta dan dalam perjalanannya menemukan serta menggiring sejumlah besar ternak milik musuh hingga sampai di hadapan orang tuanya. Kedatangannya yang mengejutkan membuat sang ayah bertanya:
“Auf, demi Allah yang memiliki Ka’bah, bagaimana bisa terlepas padahal diikat sedemikian rupa?”
Keterkejutan Malik dan istrinya semakin menjadi melihat putranya membawa ternak yang memenuhi halaman rumah. Bingung dengan status harta tersebut, Malik memutuskan untuk mencari petunjuk lebih lanjut.
Ayahnya berkata, “Aku akan bertanya kepada Nabi ﷺ.”
Rasulullah ﷺ memberikan fatwa terkait status ternak yang dibawa Auf. Beliau memberikan izin untuk memanfaatkan harta tersebut, menunjukkan kemurahan rezeki dari Allah.
Terkait dengan status ternak itu, Nabi ﷺ berkata, “Berbuatlah sebagaimana engkau berbuat terhadap harta kekayaanmu sendiri.”
Kisah ini sering dikutip dalam tafsir dan nasihat agama sebagai ilustrasi janji Allah SWT bagi mereka yang bertaqwa, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Quran:
وَمَنۡ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجۡعَلْ لَّهٗ مَخۡرَجًا وَيَرْزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeqi dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq [65]: 2-3).


























