Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Syekh Asy-Syinqithi Ungkap Rahasia Surah Al-Fatihah

Syekh Asy-Syinqithi paparkan Surah Al-Fatihah sebagai inti Al-Qur’an. Beliau jelaskan kandungan krusialnya, makna Ar-Rahmaan, Ar-Rahiim, dan keistimewaan “Iyyaaka na’budu”.

Monitorday.com – Ulama Besar Ahli Tadabbur berkebangsaan Saudi, Syekh Muhammad Ali Asy-Syinqithi, menekankan urgensi berpegang teguh kepada tali agama Allah. Dalam kuliah Subuh pada 3 Juli 2018 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Syekh Asy-Syinqithi memaparkan bahwa Surah Al-Fatihah menyimpan banyak rahasia krusial terkait prinsip tersebut.

Menurut Syekh Asy-Syinqithi, surah pendek yang hanya terdiri dari tujuh ayat ini sejatinya mengandung seluruh komponen inti Al-Qur’an, mencakup akidah, hukum, kenabian, akhlak, janji dan ancaman, serta kisah. Keagungan surah ini pun telah ditegaskan dalam berbagai hadis Nabi, menjadikannya kunci pemahaman Al-Qur’an secara menyeluruh.

Menyoroti keistimewaan Al-Fatihah, Syekh Muhammad Ali Asy-Syinqithi mengutip sebuah riwayat Muslim di mana Allah berfirman:

“Aku membagi shalat antara Aku dengan hamba-Ku, dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta.”

Lebih lanjut, dalam pembahasan “bismillahir rahmaanir rahiim”, Syekh Asy-Syinqithi menjelaskan perbedaan makna Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim:

“Yang dimaksud dengan ‘Ar-Rahmaan’ adalah nikmat Allah yang luas kepada seluruh makhluknya, tidak peduli apakah itu untuk orang kafir maupun mukmin. Namun, untuk orang kafir terbatas hanya untuk di dunia. Adapaun kata ‘Ar-Rahiim’ adalah nikmat Allah yang terus bersambung hingga di akhirat, dan itu hanya diberikan kepada orang-orang beriman.”

Beliau juga menyoroti ayat “Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iin” (hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan) sebagai inti dari kepasrahan dan permohonan.

Syekh Asy-Syinqithi membeberkan rahasia penempatan kata “Iyyaaka” di awal ayat tersebut:

“Jika ‘na’bud’ yang didahulukan maka ada kemungkinan menyembah selain Allah, sedangkan dengan mendahulukan ‘iyyaka’ maka tidak ada ruang kemungkinan lagi selain bahwa yang disembah hanyalah Allah Subhanahu wata’ala.”

Advertisement. Scroll to continue reading.
Robby Karman
Ditulis oleh

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam, tidak hanya relevan dalam konteks sejarahnya, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari yang dinamis dan beragam zaman modern. Ajaran-ajaran...