Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Islam, Anti-Rasisme, dan Sejarah Muslim di Amerika

Kisah mualaf Laura El Alam menyoroti ajaran Islam tentang kesetaraan, sejarah Muslim di Amerika, dan kewajiban melawan rasisme. Inspirasi Malcolm X menegaskan persaudaraan sejati.

RuangSujud.com – Setiap perjalanan spiritual adalah anugerah yang patut disyukuri, sebuah penemuan jati diri yang melahirkan kedamaian. Seperti kisah saudari Laura El Alam yang merayakan seperempat abad keislamannya, momen *shahadaversary* menjadi penanda awal lembaran baru, di mana cahaya Islam menyinari hati dan pikiran. Ini bukan sekadar pergantian identitas, melainkan sebuah transformasi mendalam yang merangkul prinsip-prinsip luhur, menjadikan hidup lebih bermakna dan terarah menuju Ridha Ilahi.

Esensi dari ajaran Islam adalah universalitas kasih sayang dan kesetaraan di hadapan Allah SWT. Nabi Muhammad SAW diutus ke muka bumi saat dunia diliputi fanatisme kesukuan dan strata sosial yang kaku. Melalui wahyu Al-Qur’an, beliau menghapuskan segala bentuk diskriminasi, menegaskan bahwa kemuliaan seseorang tidak terletak pada warna kulit, kekayaan, atau garis keturunan, melainkan pada ketakwaan dan amal shalihnya. Ayat-ayat suci Al-Qur’an secara tegas menyerukan persaudaraan universal, menolak pandangan superioritas ras atau golongan tertentu yang kala itu begitu merajalela.

Ironisnya, di tengah narasi kontemporer yang kerap menggambarkan Islam sebagai pendatang baru di dunia Barat, sejarah justru menunjukkan sebaliknya. Jejak kehadiran umat Muslim di Amerika telah terukir sejak masa awal pembentukannya, jauh sebelum pandangan sempit itu muncul. Banyak dari saudara-saudari kita yang dibawa secara paksa melalui perbudakan trans-Atlantik adalah Muslim, membawa serta iman yang teguh di tengah cobaan. Bahkan, sosok pendiri bangsa Amerika, Thomas Jefferson, diketahui memiliki salinan Al-Qur’an, sebuah fakta yang membuktikan adanya interaksi awal yang kaya antara peradaban.

Oleh karena itu, bagi umat Muslim di Amerika dan di seluruh dunia, melawan rasisme bukan hanya sebuah pilihan etis, melainkan sebuah kewajiban moral dan agama yang tak terpisahkan dari iman itu sendiri. Rasisme, dengan segala bentuknya yang merendahkan harkat dan martabat manusia, bertentangan dengan setiap ajaran Islam yang mengagungkan keadilan, persaudaraan, dan saling menghormati. Kita diamanahi untuk menjadi teladan dalam menegakkan nilai-nilai kesetaraan, memastikan bahwa tidak ada ruang bagi prasangka dan diskriminasi dalam komunitas kita maupun masyarakat luas.

Kisah inspiratif Malcolm X menjadi bukti nyata akan kekuatan transformatif ajaran Islam. Perjalanan spiritualnya menunaikan ibadah Haji pada tahun 1964 membuka matanya terhadap persaudaraan sejati yang melampaui batas ras, warna kulit, dan latar belakang sosial. Di Tanah Suci, ia menyaksikan jutaan manusia dari berbagai penjuru dunia beribadah bersama sebagai satu umat, tanpa sekat dan tanpa prasangka. Pengalaman ini mengubah pandangannya secara fundamental, menjadikannya pembela gigih bagi persatuan dan kesetaraan universal, sebuah pesan yang sangat relevan untuk menghadapi tantangan Islamofobia di era modern ini.

Dengan demikian, mari kita bersama-sama merenungkan kembali hakikat keislaman kita: sebuah panggilan untuk menegakkan keadilan, menyebarkan kedamaian, dan menjadi mercusuar bagi kesetaraan di tengah keberagaman. Dalam setiap langkah, kita diingatkan untuk menghadirkan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW, meneladani kesabaran dalam menghadapi tantangan, dan senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai persaudaraan universal yang diajarkan Al-Qur’an. Semoga kita semua diberkahi kekuatan untuk terus berjuang melawan segala bentuk kezaliman, termasuk rasisme, demi terwujudnya masyarakat yang adil dan beradab sesuai tuntunan Ilahi.

Revana Khatarina
Ditulis oleh

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam, tidak hanya relevan dalam konteks sejarahnya, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari yang dinamis dan beragam zaman modern. Ajaran-ajaran...