RuangSujud.com – Nabi Ibrahim alaihissalam, sosok agung yang diabadikan dalam sanubari umat Islam sebagai Abul Anbiya, Bapak Para Nabi, sekaligus bapak agama tauhid. Kisah hidupnya adalah samudra hikmah yang tak pernah kering, senantiasa menginspirasi kita untuk berpegang teguh pada keesaan Allah SWT. Begitu mulianya beliau, hingga shalawat atasnya tak henti diucapkan, dan doa-doa munajatnya termaktub abadi dalam lembaran-lembaran suci Al-Qur’an, menjadi lentera penuntun bagi setiap hamba yang merindukan kedamaian dan keberkahan. Salah satu doa beliau yang masyhur adalah permohonannya yang tulus untuk Kota Makkah.
Salah satu permohonan utama Nabi Ibrahim AS untuk Makkah adalah keamanan. Beliau memohon agar Allah menjadikan kota suci itu sebagai negeri yang aman sentosa, sebuah cita-cita yang hakiki bagi setiap muslim. Sebab, dalam ketenanganlah ibadah dapat terlaksana dengan optimal, hati menjadi lapang, dan jiwa merasakan kedamaian sejati tanpa sedikit pun gangguan. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ, “Barangsiapa di antara kalian yang bangun tidur dalam keadaan aman di rumahnya, sehat badannya, dan mendapatkan makanan (pokok) pada harinya, seakan-akan telah diberi kepadanya dunia dan semua isinya.” (HR Ibnu Majah). Ini menunjukkan betapa berharganya anugerah keamanan bagi kehidupan seorang mukmin.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 126, Allah SWT mengabadikan doa mulia itu: “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, ‘Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,’ Dia (Allah) berfirman, ‘Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.’” Doa ini semakin menegaskan status Makkah sebagai tanah haram yang telah dikaruniakan Allah sejak penciptaan langit dan bumi, sebuah kemuliaan yang diperbaharui dan diteguhkan melalui munajat Nabi Ibrahim AS, sebagaimana disampaikan dalam hadis Rasulullah ﷺ.
Selain keamanan, Nabi Ibrahim AS juga memohon keberkahan rezeki, khususnya buah-buahan, bagi penduduk Makkah. Sebuah pelajaran berharga bahwa keamanan dan stabilitas ekonomi adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Ketika sebuah negeri aman, roda perekonomian akan berputar lancar, pedagang dan pelaku bisnis dapat beraktivitas dengan tenang, mendatangkan kemakmuran dari berbagai penjuru. Hal ini tercermin pula dalam surat Quraisy ayat 1-4, di mana Allah SWT mengingatkan bagaimana Dia telah memberi makan kaum Quraisy untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan. Rezeki buah-buahan, sebagai karunia langsung dari Allah yang tumbuh tanpa campur tangan manusia secara rumit, juga menjadi simbol penting atas kelimpahan dan kesempurnaan rezeki.
Sebuah poin menarik dari jawaban Allah atas doa Nabi Ibrahim AS adalah bahwa rezeki-Nya tercurah untuk seluruh manusia, baik yang beriman maupun yang kufur. Namun, ada perbedaan mendasar: rezeki dan kenikmatan duniawi yang diberikan kepada orang kafir sifatnya sementara, hanyalah sebuah kesenangan yang sedikit sebelum mereka akan dijerumuskan ke dalam azab neraka. Ini adalah peringatan bagi kita agar tidak terperdaya oleh gemerlap dunia yang fana, sebagaimana firman Allah, “Jangan sekali-kali kamu terperdaya oleh kegiatan orang-orang kafir (yang bergerak) di seluruh negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat kembali mereka ialah neraka Jahanam. (Jahanam) itu seburuk-buruk tempat tinggal.” (QS Ali-Imran [3]: 196-197).
Kisah doa Nabi Ibrahim AS untuk Makkah ini mengajarkan kita tentang pentingnya munajat, keyakinan akan luasnya rahmat Allah, serta hikmah di balik setiap takdir-Nya. Keamanan dan rezeki adalah anugerah yang patut disyukuri, namun tujuan akhirnya adalah keridaan Allah dan kebahagiaan abadi di akhirat. Marilah kita jadikan doa-doa Nabi Ibrahim AS sebagai inspirasi untuk senantiasa memohon kebaikan dunia dan akhirat, memupuk iman, dan mengukuhkan ketakwaan dalam setiap langkah hidup kita. Semoga Allah senantiasa melimpahkan berkah dan keselamatan bagi kita semua.


























