Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Visi Agung Pendidikan Islam: Insan Bertakwa

Pendidikan Islam bertujuan membentuk insan bertakwa, berakhlak mulia, cerdas intelektual & spiritual, serta menjadi khalifah yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat.

RuangSujud.com – Setiap perjalanan yang bermakna selalu diawali dengan niat dan tujuan yang jelas, laksana pelaut yang membutuhkan kompas untuk mengarungi samudra luas. Begitulah pula halnya dengan pendidikan, sebuah ikhtiar mulia yang bertujuan membentuk peradaban. Tanpa rumusan tujuan yang kokoh, proses pendidikan akan terombang-ambing, kehilangan arah, dan akhirnya berujung pada kesia-siaan. Sesungguhnya, keberhasilan sejati bukan hanya terletak pada pelaksanaan, melainkan pada pondasi niat dan visi yang membimbing setiap langkah. Dalam konteks yang lebih luas, penetapan tujuan adalah inti dari segala pemikiran pedagogis dan perenungan filosofis.

Dalam bingkai pandang Islam, tujuan pendidikan membentang lebih luas dan mendalam. Ia tidak semata-mata mengasah kecerdasan intelektual demi peran duniawi, melainkan diarahkan untuk membentuk pribadi Muslim yang utuh, yang memahami hakikat keberadaannya di dunia ini serta senantiasa mengingat akhirat. Seperti yang ditegaskan oleh Prof. Naquib al-Attas, pendidikan Islam berupaya mengembalikan manusia kepada fitrah kemanusiaannya yang suci, mewujudkan insan yang baik dan sempurna sesuai fungsi utama penciptaannya: sebagai hamba Allah (abdullah) dan khalifah-Nya di muka bumi (khalifah fi al-ardh).

Maka, inti dari kemuliaan dan tujuan hidup seorang Muslim, yang juga menjadi muara pendidikan Islam, adalah ketakwaan. Rasulullah SAW pernah ditanya tentang siapa orang yang paling mulia, dan beliau menjawab, “Orang yang paling bertakwa kepada Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim). Allah SWT tidak memandang rupa atau harta, melainkan hati dan amalan yang dilandasi takwa. Takwa inilah yang menjadi tolok ukur tertinggi di hadapan-Nya, mendorong kita untuk senantiasa mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta bergaul dengan sesama manusia dengan akhlak yang terpuji.

Oleh karenanya, seluruh denyut nadi pendidikan Islam harus mengarah pada pembentukan insan yang bertakwa. Sejak dini, pengembangan iman dan takwa perlu menjadi inti kurikulum dan setiap aktivitas kependidikan, menjadikan konsep tauhid sebagai landasan filosofisnya. Pendidikan bukan hanya sekadar transfer ilmu, melainkan sebuah proses sepanjang hayat untuk mengukir nilai-nilai ideal Islam ke dalam jiwa anak didik. Keberhasilan suatu pendidikan tidak diukur dari gelar yang disandang, melainkan dari kemampuannya melahirkan pribadi yang teguh iman dan kokoh takwanya, menjadi insan kamil yang saleh secara individu maupun sosial.

Kualitas takwa seseorang akan terpancar nyata melalui akhlak mulia, karena sesungguhnya Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak. Akhlak yang baik adalah cermin dari iman yang mendalam, sebagaimana sabda beliau, “Bertaqwalah kepada Allah di manapun kamu berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan kamu melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaullah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad). Pendidikan Islam menekankan pentingnya menumbuhkan rasa peduli, tanggung jawab sosial, empati, dan kemampuan memberikan manfaat bagi sesama, seperti memuliakan tetangga dan menghormati tamu, sebagai wujud nyata dari iman dan takwa.

Pada akhirnya, tujuan sejati pendidikan adalah mencetak manusia yang beradab, yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga luhur budi pekertinya. Manusia yang mampu menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar, menjadi teladan kebaikan, dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungannya. Dengan demikian, pendidikan Islam bukan hanya mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan dunia, tetapi juga membimbing mereka menuju kebahagiaan abadi di akhirat, sebagai hamba yang senantiasa beribadah, mengenal Allah, dan menjadi manusia yang paling bertakwa. Inilah visi agung yang senantiasa kita perjuangkan.

Robby Karman
Ditulis oleh

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam, tidak hanya relevan dalam konteks sejarahnya, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari yang dinamis dan beragam zaman modern. Ajaran-ajaran...