Monitorday.com – Salah satu kisah yang paling terkenal tentang Nabi Ibrahim adalah dialognya dengan Raja Namrud. Dialog ini menggambarkan pertarungan antara iman dan kesombongan.
Nabi Ibrahim dengan tegas menyeru Namrud untuk mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Namun, Namrud menolak dan berkata bahwa dirinya juga bisa memberi kehidupan dan kematian. Untuk membuktikannya, ia membawa dua orang tahanan: satu dibebaskan dan satu dibunuh. Baginya, itu sudah cukup untuk menunjukkan bahwa ia berkuasa atas hidup dan mati.
Nabi Ibrahim tidak terjebak dalam logika sempit Namrud. Ia langsung memberikan hujjah yang lebih kuat: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat jika kamu benar.” Mendengar hal ini, Namrud terdiam. Ia tidak bisa menjawab tantangan yang jelas-jelas di luar kuasanya.
Dialog ini menjadi simbol pertarungan antara logika iman dengan kesombongan manusia. Ibrahim menang bukan dengan kekerasan, melainkan dengan argumen yang rasional dan tidak terbantahkan.
Namun sayangnya, meski kalah telak, Namrud tetap menolak untuk beriman. Inilah gambaran bahwa hati yang sombong sulit menerima kebenaran, meski bukti sudah jelas di depan mata.
