Monitorday.com – Akhir hidup Firaun adalah salah satu momen paling dramatis dalam sejarah. Setelah menolak seruan Nabi Musa, Allah memerintahkan Musa untuk membawa Bani Israil keluar dari Mesir. Firaun, dengan angkuh, mengejar mereka bersama pasukan besar.
Dengan izin Allah, laut terbelah dan Musa bersama Bani Israil selamat menyeberang. Namun ketika Firaun dan pasukannya masuk, laut kembali menutup dan menenggelamkan mereka. Saat itu, Firaun baru menyadari kebesarannya hancur dan berusaha beriman, tetapi sudah terlambat.
Al-Qur’an mengabadikan pengakuannya di saat-saat terakhir, ketika ia berkata bahwa ia beriman kepada Tuhan yang diimani oleh Bani Israil. Namun Allah menolak imannya karena ia hanya mengucapkannya saat ajal datang. Ia pun mati tenggelam dengan penuh kehinaan.
Kisah tragis ini menjadi bukti nyata bahwa kesombongan hanya membawa pada kebinasaan. Tidak peduli seberapa kuat kekuasaan seseorang, ketika melawan Allah, akhir yang hina pasti menantinya.
