Monitorday.com – Raja Dikyanus dikenal dalam sejarah Islam sebagai penguasa yang zalim pada masa kisah Ashabul Kahfi. Ia memerintah dengan kekuatan penuh, tetapi menolak kebenaran dan justru menindas orang-orang yang beriman kepada Allah. Sosoknya digambarkan sebagai raja yang sombong, menuhankan dirinya, dan menganggap semua orang harus tunduk pada keyakinannya.
Kezalimannya terlihat jelas ketika ia memaksa rakyat untuk menyembah berhala dan mengikuti agamanya. Namun, beberapa pemuda beriman menolak perintah itu. Mereka lebih memilih mempertahankan tauhid meski harus menghadapi ancaman kematian.
Ashabul Kahfi, para pemuda beriman itu, akhirnya melarikan diri demi menjaga iman mereka. Tindakan mereka adalah bentuk perlawanan terhadap kesewenang-wenangan Raja Dikyanus. Kisah ini menunjukkan bahwa kekuasaan yang zalim tidak akan pernah bisa menundukkan iman yang kokoh.
Kisah Raja Dikyanus abadi sebagai simbol keangkuhan manusia yang menolak kebenaran. Ia mewakili penguasa zalim yang menggunakan kekuasaan untuk menindas, sementara kisah Ashabul Kahfi menjadi cahaya harapan bagi orang-orang yang teguh dalam keimanan.
