Hidup di sisi seorang penguasa lalim seperti Firaun bukanlah perkara mudah. Namun, Siti Asiyah tetap teguh dalam imannya. Ia menyaksikan kekejaman Firaun terhadap Bani Israil, namun hatinya dipenuhi cahaya iman yang tak bisa dipadamkan.
Ketika Nabi Musa diutus Allah untuk menyampaikan risalah tauhid, Siti Asiyah menjadi salah satu orang yang mempercayainya. Ia yakin bahwa Musa benar-benar utusan Allah, meskipun harus berhadapan dengan murka suaminya sendiri.
Iman yang kokoh membuat Siti Asiyah tidak gentar meski menghadapi ancaman siksaan. Firaun yang mengetahui keimanannya memerintahkan pengawalnya untuk menyiksa Siti Asiyah dengan kejam. Namun, ia tetap bersabar dan terus berdoa kepada Allah.
Keteguhan Siti Asiyah inilah yang menjadikannya teladan sepanjang masa. Ia membuktikan bahwa iman sejati tidak akan goyah meskipun harus berhadapan dengan kekuasaan terbesar di dunia sekalipun.
