Monitorday.com – Salah satu keistimewaan Bukhara adalah perannya sebagai kota ulama. Sejak masa keemasan Islam, Bukhara menjadi tempat lahir dan berkembangnya tokoh-tokoh besar yang memberikan kontribusi luar biasa bagi dunia Islam.
Tokoh paling terkenal adalah Imam al-Bukhari. Beliau lahir di Bukhara pada tahun 810 M dan menjadi salah satu ulama hadis terbesar dalam sejarah Islam. Karyanya, Sahih al-Bukhari, dianggap sebagai kitab hadis paling sahih setelah Al-Qur’an. Pengaruh Imam al-Bukhari begitu besar sehingga namanya diabadikan sebagai simbol keilmuan Islam dari Bukhara.
Selain al-Bukhari, banyak ulama lain yang lahir atau belajar di kota ini. Ulama tafsir, fiqh, dan sastra berkembang pesat karena adanya dukungan dari penguasa. Madrasah-madrasah di Bukhara menjadi tujuan para pelajar dari berbagai penjuru Asia Tengah, Persia, hingga India.
Peran Bukhara sebagai kota ulama juga terlihat dari gelarnya sebagai “Qubbat al-Islam” atau Kubah Islam. Julukan ini menunjukkan bahwa Bukhara dipandang sebagai pusat cahaya ilmu pengetahuan dan spiritualitas Islam di Asia Tengah.
Selain ilmu agama, Bukhara juga melahirkan banyak intelektual di bidang sains dan filsafat. Tradisi keilmuan yang berkembang di sini berkontribusi pada lahirnya era keemasan Islam yang kemudian memengaruhi peradaban dunia.
Warisan Bukhara sebagai kota ulama masih terasa hingga kini. Banyak sekolah agama tradisional tetap berdiri, dan nama-nama ulama besar dari Bukhara terus dipelajari oleh generasi Muslim di seluruh dunia.
