Monitorday.com – Sejarah Andalusia dimulai pada tahun 711 M ketika pasukan Muslim yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad menyeberangi Selat Gibraltar dan mengalahkan pasukan Visigoth. Dalam waktu singkat, hampir seluruh Semenanjung Iberia berada di bawah kendali Muslim.
Pada awalnya, Andalusia berada di bawah kekuasaan Gubernur Umayyah di Damaskus. Namun, setelah Dinasti Abbasiyah menggulingkan Umayyah, seorang pangeran bernama Abdurrahman I melarikan diri ke Spanyol dan mendirikan Kekhalifahan Córdoba. Di bawah kepemimpinan Umayyah Andalusia, Córdoba berkembang menjadi pusat politik, ekonomi, dan intelektual dunia.
Keemasan Andalusia terlihat jelas pada abad ke-10 di masa Abdurrahman III. Kota Córdoba memiliki jalan-jalan beraspal, penerangan malam, dan perpustakaan dengan ratusan ribu buku. Pada saat Eropa masih tenggelam dalam “zaman kegelapan,” Andalusia justru menjadi cahaya peradaban.
Namun, setelah abad ke-11, Andalusia mengalami perpecahan politik yang dikenal sebagai masa muluk al-thawaif atau raja-raja kecil. Meski sempat diperkuat oleh Dinasti Murabitun dan Muwahhidun dari Afrika Utara, kekuatan Muslim di Andalusia semakin melemah.
Puncak kejatuhan terjadi pada 1492 ketika Granada, kerajaan Muslim terakhir, ditaklukkan oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Penyerahan Granada menandai berakhirnya kekuasaan Islam di Spanyol dan menjadi awal Inkuisisi yang menekan umat Islam dan Yahudi.
Meski runtuh, sejarah Andalusia tetap menjadi babak penting yang menunjukkan betapa Islam pernah berjaya di Eropa, membawa ilmu, seni, dan kebudayaan yang abadi.
