Monitorday.com – Sirah Nabawiyah tidak bisa dilepaskan dari peran Halimah As-Sa’diyah. Meski bukan ibu kandung, beliau memiliki posisi penting dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Pengasuhan Halimah di masa kanak-kanak memberi dampak besar bagi perkembangan fisik, emosional, dan spiritual Nabi.
Halimah berperan dalam menjaga Nabi sejak bayi. Dengan kasih sayang dan perhatian, ia memastikan Nabi tumbuh sehat dan kuat. Kehidupan pedesaan di Bani Sa’ad melatih Nabi untuk hidup sederhana, mandiri, dan berinteraksi dengan alam. Semua itu menjadi fondasi yang menguatkan beliau sebagai calon pemimpin besar.
Peristiwa pembersihan dada Nabi oleh malaikat terjadi ketika beliau masih bersama Halimah. Peristiwa ini menunjukkan bahwa masa kecil Nabi penuh dengan persiapan ilahi. Halimah menjadi saksi atas keistimewaan anak asuhnya. Meskipun sempat merasa takut, Halimah tetap merawat Nabi dengan penuh cinta.
Selain itu, Halimah mengajarkan teladan tentang hubungan antara ibu dan anak susuan. Dalam Islam, hubungan ini sangat dihormati. Nabi sendiri selalu menghormati Halimah, bahkan setelah beliau menjadi Rasul. Ketika Halimah datang menemuinya, Nabi menyambut dengan penuh hormat, memberi hadiah, dan memuliakannya. Hal ini menunjukkan betapa besar penghargaan Nabi terhadap jasa seorang ibu susuan.
Peran Halimah dalam sirah Nabawiyah juga menegaskan bahwa setiap orang bisa berkontribusi dalam rencana besar Allah. Meski hanya seorang wanita sederhana dari kabilah kecil, nama Halimah tercatat abadi dalam sejarah Islam.
Dari Halimah, umat Islam belajar tentang ketulusan, kasih sayang, dan pentingnya peran ibu dalam membentuk generasi. Ia adalah bukti bahwa peran perempuan dalam Islam tidak bisa diremehkan, karena dari tangannya lahirlah generasi terbaik yang mengubah dunia.
